Makassar (ANTARA) - Community Lead PT Indo Premier Sekuritas Angga Septianus mengatakan, pergerakan positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpengaruh tiga sentimen pasar yakni CPI (Consumer Price Index) US, Pemilu 2024 dan inflow investor asing.

"Terkait sentimen CPI (Consumer Price Index) US, tingkat inflasi AS turun ke level 3,10 persen secara tahunan, lebih tinggi dari konsensusnya 2,9 persen dan lebih rendah dari bulan Desember 2023 sebesar 3,40 persen," kata Angga dalam keterangan persnya di Makassar, Senin.

Menurut dia, kondisi tersebut disebabkan oleh tingginya biaya perumahan dan pangan, sehingga inflasi secara bulanan menjadi sebesar 0,30 persen.

Sementara itu terkait sentimen pemilu 2024, terang Angga, iShare MSCI Indonesia (EIDO) menguat +2,5 persen menyusul hasil unofficial quick count dari berbagai lembaga survei yang pekan lalu menempatkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran sebagai pemenang dengan perolehan suara mencapai di atas 50 persen.

Hal itu berarti Pemilu satu putaran dan berlanjutnya kebijakan ekonomi dan pembangunan era Jokowi.

“Jadi kalau satu putaran, investor lokal maupun asing melihatnya positif, sehingga proses Pemilu tidak perlu dua putaran dan arah kebijakan lebih jelas," katanya.

Ia menambahkan, berlanjutnya kebijakan hilirisasi pada sektor metal akan menguntungkan emiten seperti MDKA dan ADMR. Kebijakan makan siang dan susu gratis akan berpotensi menguntungkan emiten consumer seperti ICBP, CMRY dan ULTJ.

Sementara pembentukan kabinet baru akan menjadi katalis risiko terbesar terutama pada kandidat Menteri Keuangan dan Menteri BUMN mengingat tiga Bank BUMN dan TLKM menopang 28,2 persen bobot JCI.

Selanjutnya terkait sentimen inflow investor asing, pada seminggu yang telah berlalu sangat masif, yakni sebesar Rp6,7 triliun dengan pembelian pada perbankan dan TLKM. Rp2,3 triliun pada Kamis (15/2) dan Rp1,5 triliun pada Jumat (16/2) pasca Pemilu 2024.

Sementara berbicara tentang sentimen market pada pekan ini 19-23 Februari 2024, Angga menyebutkan, ada dua sentimen yang wajib diperhatikan para trader yakni BI Rate dan real count KPU.

Angga berpendapat, BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00 persen pada 1H 2024 dan baru mulai turun pada 2H 2024, sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal.

Sementara itu terkait sentimen real count KPU, jika hasil penghitungan resmi sesuai dengan quick count, pemilihan putaran kedua tidak diperlukan lagi. Hal ini akan membantu meminimalkan ketidakpastian politik dan menjaga stabilitas rupiah.

“Indikasi koalisi yang disuarakan oleh Prabowo sebagai capres potensial juga akan baik untuk ekonomi kedepannya,“ ujarnya.
 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024