Pelaksanaan IB dan kelahiran anak sapi pada tahun ini ditargetkan tidak jauh berbeda dari 2023
Lubuk Basung,- (ANTARA) -
Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sebanyak 2.742 ekor anak sapi lahir hasil inseminasi buatan (IB) atau kawin suntik di daerah itu selama 2023.

"Kelahiran IB itu kurang dari target pada 2023 sebanyak 3.667 ekor," kata Kepala Dinas Pertanian Agam Arief Restu didampingi Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Agam Muhammad Abril di Lubuk Basung, Senin.

Baca juga: Delapan induk sapi di Agam lahirkan anak kembar selama 2023 berkat IB
 
Ia mengatakan, tidak tercapainya target kelahiran ini akibat berbagai faktor, di antaranya kegagalan reproduksi terhadap ternak setelah dilakukan penyuntikan.
 
Dengan cara itu penyuntikan bisa dilakukan berulang-ulang untuk satu ekor induk sapi tersebut.
 
"Penyuntikan bisa dilakukan 3-4 kali atau lebih untuk satu ekor induk,” katanya.
 
Ia menambahkan, untuk IB diberikan kepada 6.543 ekor dan jumlah ini melebihi target yang ditetapkan sebanyak 6.140 ekor pada 2023.
 
Pelaksanaan IB dan kelahiran anak sapi pada tahun ini ditargetkan tidak jauh berbeda dari 2023.
 
Pelaksanaan IB ini gratis, masyarakat bisa menghubungi petugas inseminator di wilayahnya masing-masing.

Baca juga: Untuk swasembada daging, Jatim optimalkan teknologi inseminasi buatan
 
"IB ini manfaatnya sangat besar bagi peternak untuk menghasilkan anakan berkualitas," katanya.
 
Pihaknya meyakini, program IB dapat mengatur pengembangbiakan dan mencegah kawin sedarah pada komoditas betina (inbreeding).
 
"Kalau dibiarkan pengembakbiakan secara alami, capaian target untuk swasembada komoditas ini tidak akan terpenuhi. Keuntungan IB juga dapat mengatur kelahiran ternak dan mencegah terjadinya inbreeding," katanya.

Selain itu, pihaknya terus melakukan edukasi pada masyarakat agar ternak yang dikelola dapat dipantau secara berkala. Hal itu juga tidak terlepas dari pengawasan pihaknya, sehingga masyarakat khususnya peternak dapat merasakan dampak positif.
 
"Tentunya, kami juga akan melakukan pengawasan di antaranya, peningkatan produktivitas, pengendalian penyakit hewan, reproduksi, penjaminan keamanan serta proses distribusi dan pemasaran," katanya.

Baca juga: Menteri Kesehatan minta Puskesmas rutin periksa kualitas udara
 
 
 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024