Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengungkapkan, ekspor komoditas tuna-cakalang-tongkol (TCT) ke China pada 2023 mengalami peningkatan volume sebesar 518,4 persen.
 
“Ekspor tuna-cakalang-tongkol Indonesia ke China tahun 2023 mengalami peningkatan dari sisi volume sebesar 518,44 persen dan nilai sebesar 657,67 persen dibandingkan tahun 2022,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistiyo kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
 
Adapun ekspor tuna-cakalang-tongkol Indonesia ke China pada 2023 mencapai 3.391 ton dengan nilai sebesar 9,51 juta dolar AS.
 
Produk komoditas TCT yang diekspor ke Tiongkok itu meliputi bentuk utuh beku 80,47 persen dari total ekspor, disusul bentuk potongan daging tanpa tulang (fillet) beku sebanyak 18,36 persen dan bentuk segar-dingin sebesar 1,17 persen.

Pada tahun 2024, KKP memiliki program Pencanangan Tahun Tuna 2024 diharapkan mampu memperluas pangsa pasar baik internasional dan dalam negeri.

"Kami berharap dengan tahun tuna ini, maka produksi tuna semakin mendapatkan pasar yang lebih luas baik pasar internasional dan dalam negeri. Ini pemikiran kita sehingga tahun tuna semoga menjadi geliat pasar tuna Indonesia semakin terbuka,” ujar Budi.
 
Program ini juga diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan angka konsumsi ikan tuna, pasalnya tren produksi ikan tuna di Indonesia meningkat.

Pencanangan Tahun Tuna 2024, lanjut dia, menjadi salah satu komitmen KKP memperkuat daya saing komoditas itu. Adapun program yang akan dilakukan dalam menyukseskan program itu meliputi bazaar tematik tuna yang bekerja sama dengan K/L dan Pemda pada Maret hingga Mei 2024.

Baca juga: KKP berjuang perluas pangsa pasar tuna ke Jepang

Baca juga: KKP siap mengadopsi teknologi budi daya ikan tuna dari Turki

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024