Beragam investasi dan start up bisa dihasilkan dari peluang FLW ini
Jakarta (ANTARA) - Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memperkuat sinergi dalam penanganan Food Loss and Waste (FLW) di sektor pariwisata.

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Bapanas Nita Yulianis dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya pangan yang lebih berkelanjutan dan efisien.

“Membangun sinergi dan kolaborasi bersama para pemangku kepentingan dalam rangka pencegahan dan pengurangan FLW menjadi kunci keberhasilan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan perbaikan gizi melalui Gerakan Selamatkan Pangan,” kata Nita.

Dia menyampaikan salah satu sektor yang turut berkontribusi yakni sektor pariwisata dan industri kreatif. Isu FLW, kata dia, perlu secara intensif didorong pada sektor pariwisata, terutama dengan melibatkan generasi muda.

Nita mengatakan pihaknya juga telah berkolaborasi dengan asosiasi hotel, jasa layanan makan dan jasa boga telah berjalan sejak tahun 2022 untuk mencegah FLW dan melakukan upaya penyelamatan pangan,

“Yang telah dikuantifikasi manfaatnya secara ekonomi dan lingkungan sehingga berkontribusi nyata dan bisa dipantau melalui platform Stop Boros Pangan” ujar Nita.

Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizky Handayani Mustafa menyampaikan bahwa inisiatif para pihak dalam pencegahan dan pengurangan FLW sudah ada, termasuk Badan Pangan Nasional.

Untuk itu, perlu kolaborasi bersama agar memiliki dampak positif yang lebih besar. Salah satunya dengan menyusun peta jalan dan rencana aksi bersama sektor pariwisata.

“Beragam investasi dan start up bisa dihasilkan dari peluang FLW ini,” Rizky.

Baca juga: Bapanas: Bantuan pangan beras 10 kg berlanjut hingga Juni
Baca juga: Bapanas sebut Jawa Barat masuk kategori wilayah aman pangan


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024