Makassar (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, Indonesia di zaman informasi dan teknologi ini membutuhkan tentara khusus untuk melawan dan menangkal perang khusus atau cyber army.

"Kita ini memang harus mempunyai tentara khusus di bidang siber karena perang itu bukan hanya dalam bentuk gerilya maupun fisik tetapi butuh juga tentara yang mampu melawan perang di dunia siber," tegasnya didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, di dunia IT sekarang banyak penjahat atau orang iseng yang ingin meretas informasi-informasi penting yang seharusnya tak untuk diketahui masyarakat umum.

Kepandaian sebagian masyarakat seperti pembobol atau peretas sudah harus diantisipasi karena di negara besar seperti Indonesia banyak informasi yang seharusnya dilindungi.

Oleh karena itu, Kementerian Pertahanan akan segera membentuk satuan khusus tentara siber untuk menangkal serangan di dunia siber yang dapat mengganggu kedaulatan negara dan pertahanan negara.

"Kami berencana membentuk cyber army. Setiap tahun kami melakukan kompetisi siber dan ada yang dikhususkan bertahan maupun menyerang," kata Purnomo.

Ia menegaskan tentara siber akan terdiri dari militer --TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, dan sipil (non militer).

"Serangan siber yang dapat mengganggu kedaulatan bangsa saat ini cukup terbuka lebar," ucap Purnomo.

Sebelumnya, Kemhan berencana membangun Pusat Pertahanan Siber untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah dari kejahatan dunia maya, melibatkan tiga angkatan, sedangkan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membantu tata kelola, infrastruktur, peralatan, dan sumber daya manusianya.

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013