Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto menekankan Aparatur Sipil Negara (ASN) harus berinovasi.

Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo dalam rangka asistensi pemanfaatan strategi kebijakan berbasis inovasi semakin meningkat.

"Kita semua tahu bahwa inovasi saat ini adalah hal yang paling penting, untuk itu upaya peningkatan inovasi di suatu daerah harus terus diupayakan. Salah satu aktor inovasi adalah ASN. Kita mendukung ASN kita untuk terus berinovasi dalam setiap aspek tugas dan tanggung jawabnya," kata Yusharto dalam keterangan di Jakarta, Senin. 

Dia berharap setiap ASN di Provinsi Gorontalo dapat memiliki pemahaman yang cukup dalam berinovasi. Hal ini baik inovasi yang bersifat internal untuk meningkatkan kinerja ASN, maupun yang bersifat eksternal seperti inovasi pelayanan publik untuk masyarakat.

"ASN dapat melakukan analisa secara komprehensif terhadap isu-isu strategis pemerintahan dalam negeri yang kemudian dapat direkomendasikan kepada Pemprov Gorontalo untuk dikembangkan menjadi inovasi yang memiliki nilai kematangan yang kuat," ujarnya.

Terkait pemanfaatan strategi kebijakan berbasis inovasi, Yusharto juga menyarankan agar Pemprov Gorontalo menerapkan konsep kolaborasi pentahelix untuk melahirkan inovasi yang lebih beragam.

"Jadi, kolaborasi yang dilakukan tidak hanya terbatas pada organisasi perangkat daerah (OPD) semata, tetapi juga melibatkan perguruan tinggi untuk menjaring isu strategis dan mengembangkan inovasi," jelas Yusharto.

Menurutnya, keberhasilan upaya peningkatan inovasi di Gorontalo sangat bergantung pada komitmen kepala daerah. Untuk itu, Yusharto berharap agar kepala daerah di Provinsi Gorontalo dapat mengawal setiap aspek di wilayahnya yang berpotensi menjadi cikal bakal inovasi.

"Kami yakin Gorontalo punya banyak potensi yang bisa dikembangkan menjadi inovasi, tinggal bagaimana kita mengawalnya agar jangan sampai luput dari perhatian Pemprov Gorontalo," pungkasnya.

Untuk diketahui, berdasarkan laporan inovasi daerah pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID), Provinsi Gorontalo mengalami stagnasi pelaporan baik pada aspek kuantitas maupun kualitas inovasi daerah pada tahun 2022 dan 2023. Sementara skor IID Provinsi Gorontalo pada tahun 2023 berjumlah 44,63 dengan predikat inovatif.
Baca juga: Kepala BSKDN minta pemprov optimalkan SDM usia produktif
Baca juga: Kepala BSKDN sebut inovasi harus beri nilai tambah bagi masyarakat
Baca juga: Kepala BSKDN minta pemkab harus cermat identifikasi potensi inovasi

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024