Denpasar (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika mengajak para pengusaha toko oleh-oleh di Provinsi Bali agar pintar-pintar menangkap tren pasar yang diminati generasi muda sehingga usaha yang dikembangkan bisa semakin sukses dan maju.

"Agar menjadi lebih maju, selera generasi muda juga harus di-capture (ditangkap)," kata Pastika saat mengadakan kegiatan reses dan berdiskusi dengan pemilik Dewata Oleh Oleh Khas Bali Kadek Imawati di Denpasar, Selasa.

Kegiatan reses tersebut juga dihadiri Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali Dr AAA Tini Rusmini Gorda dan sejumlah pengurus KPRK.

"Saya sangat salut dengan begitu hebatnya kiprah perempuan Bali, sangat ulet. Saya harapkan bisa terus menjalar ke pengusaha Bali lainnya sehingga dapat memberikan kontribusi positif untuk keluarga," ucap mantan Gubernur Bali dua periode itu.

Baca juga: Investor toko oleh-oleh asal Bali lirik potensi pasar Solo

Pastika mengingatkan para pengusaha haruslah memperhatikan segmentasi pasar yang berpengaruh besar di era saat ini yaitu youth (generasi muda), women (perempuan) dan netizen (para pengguna internet).

"Jadi, kalau ingin dilirik generasi muda, selera mereka harus diketahui. Selain itu, produk yang dijual hendaknya dilengkapi dengan narasi sehingga konsumen bisa lebih memahami produk yang ditawarkan," ujar anggota DPD Dapil Bali yang tak maju lagi di Pemilu 2024 ini.

Menurut Pastika, orang Bali itu sangat pintar memproduksi, namun kelemahannya itu susah menjual atau memasarkan. Oleh karena itu, selain mengikuti selera pasar, maka sangat penting untuk memberikan narasi pada produk yang dijual, sekaligus bisa memberikan edukasi kepada konsumen.

Sementara itu, Kadek Imawati, pemilik Dewata Oleh Oleh Khas Bali mengatakan telah membuka toko oleh-oleh tersebut bersama almarhum sang suami Gusti Agung Dharmayuda sejak 2010. Sebelum membuka toko oleh-oleh, mereka merintis usaha konveksi.

Baca juga: Menhub minta toko oleh-oleh di Bali perhatikan layanan parkir

Tak hanya menjual berbagai pernak-pernik oleh-oleh dari Bali (ada baju, aneka camilan, kain, topi dan produk kerajinan), para pengunjung juga diedukasi cara membuat pie susu.

"Jadi, pengunjung ketika ke Bali tidak hanya untuk jalan-jalan, tetapi juga bisa mendapatkan tambahan ilmu. Selain itu, pada kaos-kaos yang dijual juga berisi kata-kata bijak," ujar Imawati didampingi salah satu putranya yang kini membantunya menjalankan bisnis.

Untuk menjaring pengunjung, toko oleh-oleh yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai No 53, Denpasar, Bali itu juga bekerja sama dengan agen perjalanan wisata.

Sedangkan produk yang dijual selain merupakan produk konveksi sendiri, juga melibatkan 40 pelaku UMKM. "Melalui usaha yang saya tekuni, selain untuk memajukan perempuan Bali, sekaligus ingin membawa UMKM naik kelas," ucap wanita yang juga menjadi anggota Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali itu.

Dengan kunjungan dari Mangku Pastika itu, Imawati menginginkan ada strategi pemasaran yang bisa dibagikan untuk menggaet kunjungan wisatawan.

Pihaknya juga berharap agar pemimpin Bali ke depan juga dapat memperhatikan pengembangan usaha ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika berfoto bersama pemilik Dewata Oleh Oleh Khas Bali Kadek Imawati dan Ketua Koperasi Perempuan Ramah Keluarga (KPRK) Provinsi Bali Dr AAA Tini Rusmini Gorda bersama jajaran di Denpasar, Selasa (20/2/2024). ANTARA/Ni Luh Rhismawati.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024