Penerbitan SRBI, SVBI, dan SUVBI ini mampu memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mencatat lelang Sekuritas Rupiah BI (SRBI) mencapai Rp391,82 triliun sampai dengan 20 Februari 2024.

Sementara, lelang Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI) masing-masing tercatat sebesar 1,89 miliar dolar AS dan 265 juta dolar AS hingga 20 Februari 2024.

"Penerbitan SRBI, SVBI, dan SUVBI ini mampu memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri," kata Perry dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur BI Bulan Februari 2024 di Jakarta, Rabu.

Perkembangan tersebut tercermin dari kepemilikan investor asing (nonresiden) pada instrumen SRBI yang mencapai Rp88,55 triliun.

Respons kebijakan moneter dan inovasi instrumen untuk meningkatkan efektivitas kebijakan terus diperkuat guna memastikan inflasi tetap terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.

Dalam kaitan ini, berbagai instrumen moneter promarket yang telah diterbitkan selama tahun 2023, yaitu SRBI, SVBI, dan SUVBI, terus dioptimalkan untuk menggantikan instrumen moneter sebelumnya Reverse Repo yang tidak dapat diperdagangkan di pasar uang dan pasar valas.

Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.

Baca juga: BI: Lelang SRBI mencapai Rp296,03 triliun hingga 16 Januari 2024
Baca juga: BI pastikan implementasi SRBI akan buat nilai tukar rupiah terjaga
Baca juga: BI: Penawaran pasar terhadap SRBI capai 4,2 kali dari target lelang 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024