harga umbi porang tahun 2020 mencapai Rp13.000 per kilogram, tahun 2021 menjadi Rp10.000 per kilogram, dan tahun 2022 turun menjadi Rp4.000 per kilogram
Kabupaten Madiun (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, meminta petani porang setempat berinovasi melakukan diversifikasi olahan pasca-panen guna menambah nilai jual seiring anjloknya harga umbi komoditas tersebut yang kini mencapai Rp3.500 per kilogram.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun Sumanto di Madiun, Rabu, mengatakan harga panen umbi komoditas porang terus menurun sejak tahun 2020 akibat melimpahnya panen porang.

Sesuai data, harga umbi porang tahun 2020 mencapai Rp13.000 per kilogram, tahun 2021 menjadi Rp10.000 per kilogram, dan tahun 2022 turun menjadi Rp4.000 per kilogram.

"Tahun 2023, harga panen umbi porang mencapai Rp3.500 per kilogram," ujar Sumanto.

Menurut dia, selama ini mayoritas petani porang di Kabupaten Madiun menjual hasil panen porang ke pengepul dalam bentuk umbi ataupun "chips" kering.

Padahal, harga jual hasil panen tersebut bisa naik signifikan jika diolah menjadi produk olahan seperti tepung porang.

Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Madiun pastikan stok beras aman di pasaran

Baca juga: Pemkab Madiun terapkan 'iPubers' untuk distribusi pupuk subsidi petani


Untuk itu, Pemkab Madiun terus mendorong petani porang di wilayahnya kreatif melakukan diversifikasi olahan porang, sebagai upaya meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan petani porang.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Madiun dalam mewujudkan diversifikasi olahan porang tersebut adalah dengan menggandeng banyak pihak, termasuk Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS Surabaya dengan pemberian bantuan mesin pengolahan pasca-panen.

Dengan mesin tersebut, para petani porang di Kabupaten Madiun diharapkan mampu memproduksi umbi porang tak hanya menjadi chips kering, namun juga tepung yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Adapun, mesin teknologi tepat guna dari ITS tersebut memiliki kapasitas mengolah maksimal 300 kilogram umbi porang per jam.

Tidak hanya dalam bentuk chips, mesin tersebut juga mampu mengolah umbi porang untuk pengeringan dan penggilingan menjadi tepung sesuai SNI.

Nantinya, mesin pengolahan komoditas porang yang digunakan para petani tersebut akan dikelola oleh BUMDes di desa setempat.

Data Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun mencatat produksi porang di wilayah setempat tahun 2022 mencapai 51.347 ton dan tahun 2023 sebanyak 50.235 ton.

Sementara luas lahan penanaman porang saat ini di Kabupaten Madiun mencapai lebih dari 1.602 hektare yang berada di lima kecamatan sentra, yakni Kecamatan Saradan, Gemarang, Kare, Dagangan dan Wonoasri.

Baca juga: INKA Group ekspor "Batch-1" 60 gerbong barang ke Selandia Baru

Baca juga: Dinas Pertanian Kota Madiun anggarkan Rp1,5 miliar untuk pupuk gratis

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024