Jakarta (ANTARA News) - Venesia, kota terapung yang terkenal dengan gondola-gondolanya, perlahan tenggelam ke dasarnya yang berair.

Pietro Teatini, insinyur hidrolik dari University of Padua di Italia, dan rekan-rekannya membandingkan perubahan ketinggian Venesia dalam jangka pendek menggunakan data satelit baru tahun 2008-2011.

Mereka juga mengukur pergerakan ketinggian kota itu dalam jangka panjang dengan data satelit lama dari tahun 1992-2011. 

Hasilnya menunjukkan bahwa kota itu secara alami menurun sekitar 0,8 sampai 1 milimeter per tahun sementara aktivitas manusia menyebabkan penurunan 2 sampai 10 milimeter per tahun.

Tetapi aktivitas manusia seperti konservasi dan rekonstruksi bangunan menyebabkan penurunan yang bersifat lokal dan berjangka pendek, kata Teatini dan rekan-rekannya dalam hasil studi yang terbit dalam jurnal Scientific Reports edisi 26 September.

Penurunan itu berisiko memperbanyak banjir di Venesia, yang telah terjadi karena gelombang tinggi sekitar empat kali dalam setahun. Masalah itu ditambah dengan kenaikan air laut akibat pemanasan global.

Laut Adriatik Utara naik sekitar satu milimeter per tahun, kata Teatini seperti dikutip LiveScience.

Ia menjelaskan, untuk mengatasi kenaikan air laut proyek MOSE (Experimental Electromechanical Module) akan dimulai tahun 2016.

Proyek itu akan menerapkan sistem gerbang bergerak yang akan memblokir ombak yang mencapai laguna Venesia saat gelombang tinggi.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013