Jakarta (ANTARA) - Nenas Mahkota Siak, hasil panen komunitas petani lokal di lahan gambut Kabupaten Siak, Riau, kini ¹ menjadi kudapan tongkrongan anak Jakarta yang diolah menjadi makanan dan minuman.

Perwakilan Pinaloka dan Penggerak Laboratorium Alam Siak Lestari (ASL), Wulan Suci Ningrum, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis, mengatakan melalui kolaborasi dengan sebuah kedai kopi di Jakarta ini, Nenas Mahkota Siak mendapatkan kesempatan untuk menjangkau pasar nasional yang lebih luas lagi.

Pinaloka adalah merek yang menawarkan produk-produk nanas yang ditanam di lahan gambut, yang dikelola oleh kelompok usaha perempuan di Kabupaten Siak. Mereka mengembangkan produk-produk inovasi dari Nenas Mahkota Siak yang diambil dari para petani nanas lokal di Desa Tanjung Kuras, Kabupaten Siak.

Sejumlah produk olahan nenas yang dihasilkan oleh kelompok tani di Kabupaten Siak, yaitu sirup, selai, nenas kering, dan keripik.

Wulan mengatakan bahwa ini pertama kalinya Nenas Mahkota Siak bisa merambah pasar di luar Kabupaten Siak. Ia berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan permintaan terhadap Nanas Mahkota Siak dan pendapatan para petani yang menghasilkannya.

“Dari awalnya penjualan sirup (nenas) hanya 8-9 liter per bulan, sekarang 80 liter per bulan. Jadi cukup signifikan dari pemesanan produknya,” kata Wulan saat ditemui selepas jumpa pers.

Wulan mengatakan Nenas Mahkota Siak, yang ditanam di lahan gambut, memiliki kelebihan karena mempunyai cita rasa yang lebih manis dibandingkan nanas-nanas lainnya.

“Nenas yang masih hijau pun rasanya sudah manis,” kata Wulan.

Dia mengatakan Kabupaten Siak memiliki sekitar 3.000 hektar lahan nenas yang menghasilkan 2,5 ton buah per tahun. Petani di Siak mengolah nanas grade B dan C untuk dijual di pasar lokal, sedangkan nenas grade A diekspor.

Hasil kolaborasi antara Pinaloka dan salah satu kedai kopi di Jakarta, yakni Anomali Coffee, adalah peluncuran lima menu khas yang berbahan dasar Nenas Mahkota Siak. Anomali Coffee, yang berdiri sejak 2007, merupakan merek lokal yang mempromosikan kopi khas Indonesia.

Lima menu baru yang disajikan di Anomali Coffee termasuk makanan berat seperti Land Chop Fried Rice, yaitu nasi goreng campur dengan irisan daging domba yang disajikan dengan nenas kering dan keripik.

Kemudian, ada Grilled Lamb Chop yaitu potongan daging domba panggang dengan saus kentang dan jamur.

Sementara itu, hidangan manis yang ditawarkan adalah Pina Cake yang merupakan kue nenas panggang yang disajikan dengan krim keju.

Sedangkan dua minuman yang bercita rasa nanas adalah Tropical Black berupa perpaduan Nenas Mahkota Siak, teh melati, dan espresso kental yang disajikan dengan es, dan Aloha Siak yang merupakan minuman perpaduan kelapa dan nenas. Menu-menu ini tersaji secara resmi pada 22 Februari 2024.

Dikutip dari siaran pers, Co-Founder Anomali Coffee, Irvan Helmi, mengatakan melalui kolaborasi ini, ia berharap tidak hanya berdampak pada komoditas nenas, tetapi juga kepada masyarakat Siak.

Apalagi Kabupaten Siak merupakan kabupaten dengan lahan gambut terbesar di Pulau Sumatera, dengan luas lahan gambut mencapai 479.485 ribu hektar atau sekitar 57,44 persen dari total luas Kabupaten Siak.


Baca juga: Koperasi penghasil olahan nenas binaan Pupuk Kujang semakin berkembang

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024