Kita harus bisa menyesuaikan dengan industri saat ini. Kalau hanya mengandalkan padat karya, secara upah di sini sudah kalah bersaing dengan daerah lain yang baru tumbuh industri dengan upah yang lebih murah. Misalnya Subang, Purwakarta, Cirebon, Maj
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diminta untuk terus meningkatkan kompetensi sesuai kebutuhan industri mengingat sektor itu kini mulai berangsur beralih ke industri modern 4.0 dari semula padat karya dengan penekanan pemakaian mesin maupun robot.

Demikian disampaikan Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan saat menghadiri pembukaan Forum Perangkat Daerah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat di Hotel Holiday Inn Jababeka Cikarang Selatan, Kamis.

"Kita harus bisa menyesuaikan dengan industri saat ini. Kalau hanya mengandalkan padat karya, secara upah di sini sudah kalah bersaing dengan daerah lain yang baru tumbuh industri dengan upah yang lebih murah. Misalnya Subang, Purwakarta, Cirebon, Majalengka, sehingga yang padat karya pindah ke sana," katanya.

Dia mengatakan peningkatan kompetensi tenaga kerja lokal dilakukan pemerintah daerah mulai dari lingkungan satuan pendidikan melalui implementasi kegiatan belajar dan mengajar di sekolah-sekolah menengah kejuruan maupun sekolah vokasi dengan prioritas kurikulum keahlian khusus.

"Seperti keahlian komputer maupun digital, kemudian pengoperasian serta perbaikan mesin. Ini yang terus kita upayakan untuk bisa ditangkap secara optimal oleh lembaga-lembaga pendidikan kita," katanya.

Kemudian memaksimalkan program pelatihan kerja dan pemagangan perusahaan baik di dalam maupun luar negeri melalui skema kerja sama dengan pengelola kawasan industri serta asosiasi pengusaha yang ada.

Ia mengaku tidak semua lulusan sekolah kejuruan dapat diterima bekerja di dunia industri mengingat keterbatasan daya tampung perusahaan terhadap angkatan kerja pada lini industri manufaktur.

Persoalan ini disiasati dengan optimalisasi penyerapan tenaga kerja lokal pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atau wirausaha dengan terus mengembangkan lini usaha penopang ekonomi nasional tersebut.

Pihaknya terus menumbuhkembangkan sektor wirausaha melalui sejumlah strategi mulai dari fasilitasi penciptaan merek dagang dan kemasan, pemasaran dan perluasan pasar, hingga mengembangkan toko daring lokal berdaya saing tinggi.

"Upaya yang kita lakukan dengan melebarkan pasar UMKM. Kita sudah bekerja sama dengan sejumlah pusat perbelanjaan modern, terakhir dengan AEON Mal dalam bentuk sarana gerai permanen bagi pelaku usaha kecil. Kita juga menambah kegiatan pameran dan toko daring kita (Bebeli) juga sepenuhnya diisi oleh UMKM," katanya.

Dani juga menyatakan Kabupaten Bekasi kerap dipilih menjadi lokasi forum perangkat daerah yang membahas industri dan perdagangan karena memiliki kawasan industri terbesar di Jawa Barat. Kabupaten Bekasi bahkan menjadi penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) industri pengolahan.

"Sehingga itu yang menjadi alasan bagi Dinas Industri dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat menjadikan Kabupaten Bekasi sebagai lokasi penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah tahun 2024," ucap dia.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Rini Cempaka mengatakan kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dengan melibatkan 199 peserta serta sejumlah narasumber dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, serta perangkat daerah yang membidangi kedua sektor tersebut.

"Ada juga narasumber dari asosiasi perdagangan, akademisi, hingga pelaku usaha," kata ketua panitia kegiatan itu.

Rini mengatakan selama dua hari ke depan, forum ini akan membahas sejumlah topik meliputi kemudahan berusaha, pengembangan sentra industri kecil dan menengah, serta implementasi green industry.

"Selain itu terkait hilirisasi industri, stabilitas harga, sarana dan prasarana perdagangan, e-commerce, konsumen cerdas, pengawasan barang, hingga promosi," kata dia.

Baca juga: Pemkab Bekasi menjalankan empat arahan Presiden Jokowi

Baca juga: Bupati Bekasi: Respon cepat kekeringan sawah dan penanganan sampah


 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024