Saya tahu anak saya kena tumor ini sejak dua tahun lalu, matanya menonjol, ketika itu sudah sempat dikemoterapi,"
Semarang (ANTARA News) - Sandi Septiono, bocah berusia tujuh tahun asal Desa Bajaratma, Brebes menderita tumor ganas yang menyerang saraf matanya sehingga menyebabkan kedua bola matanya menonjol ke luar.

"Saya tahu anak saya kena tumor ini sejak dua tahun lalu, matanya menonjol, ketika itu sudah sempat dikemoterapi," kata Nano (40) ayah Sandi yang tengah menunggui anaknya itu di RSUP dr Kariadi Semarang, Jumat.

Namun, Nano yang bekerja sebagai buruh tani itu mengatakan, dua bulan lalu anaknya mengeluhkan penyakitnya kambuh lagi sehingga dibawa ke RSUD Brebes, tetapi kemudian dirujuk ke RSUP dr Kariadi Semarang.

"Dua bulan lalu kambuhnya, Dia (Nano, red.) bilang `Mataku kok tambah menonjol,Pak?`. Nano juga bilang kalau matanya perih," kata warga Desa Bajaratma RT 2/RW 9, Kecamatan Bulukamba, Brebes tersebut.

Kondisi siswa Sekolah Dasar (SD) Bajaratma 03 Brebes itu saat ini memprihatinkan dengan kedua matanya yang menonjol dengan ukuran besar dan terbaring di Ruang Anak Nomor 5 RSUP dr Kariadi Semarang.

Berkaitan dengan biaya perawatan dan operasi anaknya itu, Nano mengaku ada Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), tetapi selama menunggui anaknya tidak bisa mencari nafkah, termasuk pula istrinya.

Dirinya yang merupakan sebagai buruh tani dan Khorisa (35), istrinya yang berjualan mainan keliling terpaksa tidak bisa bekerja demi menunggui anaknya yang sudah sekitar 25 hari harus terbaring di RS.

"Ya belum tahu bagaimana nanti. Di sini (Semarang, red.) kami juga tidak punya saudara. Saat mau berangkat ke sini tetangga sempat juga memberi bantuan, tapi kan hanya bisa untuk sementara," kata Nano.

Sementara itu, dr Yetty Movieta Nency yang menangani Sandi mengatakan, tumor yang diderita bocah itu adalah PNET (Primitive Neuro Ektoderma Tumor) yang tergolong ganas yang menyerang syaraf.

"Itu (PNET, red.) termasuk tumor ganas. Dengan kondisi seperti ini, kedua matanya harus diangkat," katanya.

Menurut dia, kambuhnya kembali penyakit Sandi kemungkinan karena sempat berhenti melakukan pengobatan dan saat tiba di RSUP dr Kariadi kondisinya sudah cukup parah dengan kondisi mata yang menonjol ke luar.

"Tindakan yang kami lakukan sementara ini kemoterapi agar tumor tidak menyerang organ lain. Diberi obat antinyeri juga. Secepatnya akan dilakukan operasi, rencananya minggu depan Sandi dioperasi," kata Yetty. (KR-ZLS/Z002)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013