Istanbul (ANTARA) - Pejabat tinggi Ukraina mengatakan Moskow mungkin diundang ke edisi kedua pertemuan puncak (KTT) perdamaian global jika hasil pertemuan pertama di Swiss berhasil menyusun dokumen gabungan tentang penyelesaian masalah akibat dua tahun perang Rusia-Ukraina.

"Mereka (Rusia) akan diberi dokumen ini jika siapapun yang mewakili negara agresor ini pada saat itu benar-benar ingin mengakhiri perang ini dan kembali pada perdamaian yang adil," kata Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak pada forum Ukraina: Tahun 2024 yang digelar di Ibu Kota Kiev, Minggu.

Menyatakan bahwa undangan untuk ambil bagian dalam acara itu telah disiapkan dan akan dikirim ke lebih dari 160 negara, Yermak mengatakan bahwa tim Ukraina dan Swiss tengah bekerja keras untuk menyiapkan penyelenggaraan KTT Perdamaian tersebut.

Yermak lebih lanjut mengatakan bahwa pertemuan antara para pemimpin di KTT itu penting karena yang telah dibahas di tingkat duta besar dan penasihat selama beberapa bulan terakhir "akan dicatat."

"Karena berbagai negara akan berkumpul di meja perundingan. Mereka memiliki motivasi berbeda dan pendapat berbeda tentang cara untuk mengakhiri perang ini, cara untuk mengembalikan perdamaian yang stabil dan adil," kata Yermak.

Baca juga: Ukraina-Swiss berupaya selenggarakan "KTT perdamaian global"

Menurut dia, kesamaan yang dimiliki negara-negara ini adalah penghormatan terhadap kemerdekaan, integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, dan mereka siap untuk berpartisipasi dalam pertemuan itu guna "memastikan bahwa semua ini bisa dipulihkan."

Pada Januari, Presiden Swiss Viola Amherd mengumumkan bahwa negaranya akan menjadi tuan rumah KTT global mengenai formula perdamaian Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Formula Zelenskyy, yang terdiri dari 10 syarat, dituangkan pada KTT G20 2022 yang diadakan di Indonesia, dengan langkah terakhirnya adalah penandatanganan perjanjian damai.

Formula tersebut juga berfokus pada isu-isu seperti keselamatan nuklir serta keamanan pangan dan energi.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Lembaga pemikir AS dorong negosiasi perdamaian Ukraina-Rusia

Penerjemah: Katriana
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024