Surabaya (ANTARA News) - Seorang calon haji kloter satu asal Lamongan, Jawa Timur, Musiyannah binti Alwi, meninggal dunia akibat serebro vaskuler (stroke) atau disebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

Menurut Sekretaris I PPIH Embarkasi Surabaya H Sutarno P di Surabaya, Selasa, almarhumah Musiyannah binti Alwi dimakamkan di Syarayi Mekkah.

Sementara itu dari Embarkasi Surabaya, katanya, tercatat enam calon haji yang sakit bersama pendampingnya diperbolehkan berangkat.

Sutarno menjelaskan, keenam calon haji dan pendampingnya yang sempat dirawat di Rumah Sakit Haji (RSH) Surabaya dan akhirnya berangkat adalah Sugianto bin Kasman (Kloter 33/Sumenep) bersama istri yang mutasi ke Kloter 43.

Selanjutnya, Tuti Rahayu (Kloter 35/Surabaya) yang menderita penyakit anemia pro-transfusi berangkat dengan sang suami bersama Kloter 43.

Selain itu, Bardi Sahri bin Mat Asan dari Kloter 36/Pamekasan dan Misio dari Kloter 34/Sampang juga berangkat bersama Kloter 43.

"Rabu (2/10) ada lima calon haji yang sakit akhirnya diperbolehkan berangkat dengan kloter lain. Dengan pemberangkatan itu, maka tersisa empat calon haji yang sakit dan belum diperbolehkan dokter untuk berangkat ke Tanah Suci," katanya.

Menurut dia, calon haji yang berangkat dengan kloter lain itu masih mungkin bergabung dengan kloter aslinya, asalkan melapor kepada petugas setiba di Tanah Suci.

Hingga Kloter 43 (30/9), Embarkasi Surabaya sudah memberangkatkan sebanyak 18.944 calon haji dengan 215 petugas.

Dari jumlah tersebut tercatat 107 calon haji yang tunda/tidak berangkat. Untuk calon haji yang tertunda berangkat tersebut terdapat yang tunda daerah sebanyak 92 orang dengan rincian wafat 15 orang, sakit 11 orang, hamil satu orang, serta tunda/pendamping 65 orang.

Untuk calon haji yang tunda berangkat sewaktu di asrama haji sebanyak 28 orang yakni wafat satu orang, sakit 17 orang, hamil dua orang, serta tunda/pendamping delapan orang.

Calon haji yang sakit tapi sudah berangkat dengan kloter lain yakni Sumilah binti Senen (Kloter 22/hipertensi), Supatmi binti Tumijan (Kloter 29/DM), dan Kamsiri bin Masdar (Kloter 37/anemia pro tranfusi).

Selain itu, Aliyah binti Muhammad (Kloter 37/anemia pro tranfusi), Sumiati bin Munali (Kloter 39/anemia pro tranfusi), Arsipa Mataji bin Madiran Musraban (Kloter 42/anemia pro tranfusi), Abd. Basar bin Mistawi (Kloter 42/pendamping), dan Ummi Kulsum binti Supadi (Kloter 42/abortus incomplete).
(E011/T007)

Pewarta: Edy M Ya`kub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013