Makassar (ANTARA) - Tim Gabungan masih melakukan operasi SAR setelah bencana tanah longsor di Jalan Poros Desa Bonglo, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

"Kami tim SAR gabungan terdiri atas TNI, Polri, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat lainnya. Para pemangku kepentingan hari ini tetap melaksanakan pencarian dengan posisi susur dari bawah ke atas," ujar Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel saat dikonfirmasi di Makassar, Selasa.

Untuk proses pembersihan material tanah yang menumpuk di akses jalan poros terus dibersihkan tim dengan menggunakan alat berat agar dapat dilalui kendaraan.

Baca juga: PJ Bupati Luwu tunjau lokasi tanah longsor di Bastem Utara

"Saat ini ada pembukaan jalan, mudahan-mudahan hari ini bisa bersih. Kita didukung empat alat berat, dua ekskavator dan dua buldozer," katanya.

Operasi SAR tersebut, kata dia, mendapat dukungan Kapolres setempat, Dandim dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kelompok organisasi SAR, PMI, Damkar, dan lainnnya.

"Mudah-mudahan pencarian bisa berjalan bagus. Tadi pagi sudah ditemukan dua motor di jurang, sudah dievakuasi. Nanti polisi membantu identifikasi pemiliknya untuk mempermudah korban yang dicari," tuturnya.

Dari data sementara tercacat ada 14 orang korban, empat orang diantaranya meninggal dunia, dan 12 dinyatakan selamat dan sedang dirawat di rumah sakit dan Puskesmas.

Untuk kendaraan korban yang telah ditemukan sebanyak 14 unit motor dan satu unit mobil, sebelumnya 12 unit bertambah dua unit ditemukan di bahwa jurang pada hari ini.

Pihaknya berharap operasi SAR tidak terkendala cuaca dan akses jalan bisa segera dibuka. Pencarian juga dibantu aparat kepolisian dengan menurunkan tim K9 atau anjing pelacak.

Saat ditanyakan ada berapa korban yang masih dicari dalam operasi tersebut, Maxianus menyatakan jumlah riil belum diketahui. Namun, dari informasi saksi korban yang selamat lebih dari 20 orang.

"Ini kan sudah ditemukan 14 orang, mudah-mudahan bisa ditemukan lainnya, tapi data riil belum diketahui, karena ini jalur pelintas. Bagi keluarga yang merasa kehilangan bisa melapor ke posko gabungan," ujarnya.

Sebelumnya, peristiwa tanah longsor tersebut terjadi pada Senin (26/2) sekitar pukul 09.10 Wita di Jalan Poros, Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Luwu.

Baca juga: Basarnas Makassar kirim personil evakuasi korban longsor di Luwu

Baca juga: BPBD Sulsel: Empat tewas akibat tertimbun tanah longsor di Luwu


Dari kronologi kejadian, dugaan penyebab musibah longsor tersebut, karena hujan dengan intensitas lebat sejak Minggu (25/2) malam yang menyebabkan terjadi pergerakan tanah atau tanah labil, kemudian longsor menutupi jalan di pinggir gunung tersebut.

Sejumlah pengendara yang berada di lokasi diduga tetap memaksakan untuk melintas dengan cara saling bantu mendorong kendaraan. Namun, terjadi longsor susulan membuat kendaraan bersama pengendara tertimbun material tanah.

Dampak kerusakan yang ditimbulkan badan jalan poros desa tertimbun sepanjang 100 meter, dalam kondisi rusak berat dengan kedalaman longsor 100 meter. Akses jalan terputus karena tertimbun material tanah di jalan poros itu dengan panjang 100 meter dan lebar delapan meter.

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024