Banyumas (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana memastikan angka kemiskinan ekstrem di provinsi itu mulai menunjukkan penurunan dan diharapkan bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat.

"Memang saat ini di Jawa Tengah terkait dengan masalah kemiskinan, kita dari 37 juta, 300-an (penduduk) ya, kita 10,77 persen masih di tingkat kemiskinan, dan kemiskinan ekstremnya mulai menurun di posisi 1,1 persen," katanya di Banyumas, Selasa.

Pemerintah pusat menargetkan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024 sebesar nol persen. Karena itu pihaknya terus berupaya mengejar pencapaian target penurunan kemiskinan tersebut dengan memfokuskan APBD pada upaya pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Pj Gubernur; Penanganan kemiskinan ekstrem di Jateng tuntas pada 2024

"Beberapa langkah-langkah yang kami lakukan untuk tahun ini tadi ada bantuan untuk 100 RTLH, rumah tidak layak huni. Untuk tahun 2024 kami sudah memastikan ada 17 ribu RTLH yang akan kami perbaiki," kata mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya itu.

Menurut dia, 17 ribu RTLH yang akan diperbaiki itu tersebar di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Diakuinya ada 17 kabupaten yang tingkat kemiskinannya perlu menjadi perhatian.

"Kemudian langkah-langkah lain terkait kebutuhan masalah SPAM (Sistem Penyediaan. Air Minum), masalah air, kami pun setiap tahun menganggarkan. Jadi RTLH, kemudian anggaran, kemudian juga beberapa kegiatan lain, kami terus melakukan untuk kelompok usaha bersama dalam rangka meningkatkan UMKM di setiap kabupaten," katanya.

Nana Sudjana mengatakan hal0hal tersebut  langkah-langkah penanganan kemiskinan yang terus dilakukan dan setiap tahunnya akan ditingkatkan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng. 

Baca juga: Jateng terima penghargaan penghapusan kemiskinan ekstrem
Baca juga: Jateng serahkan bantuan modal usaha percepat penanganan kemiskinan


 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024