Xining (ANTARA) - Saat Tahun Baru Imlek 2024, hari raya tahunan penting yang di China dirayakan dengan berkumpul bersama keluarga, Tsewen Dorje menikmati waktu istimewa bersama tiga ekor anak antelop Tibet.

Selama sembilan tahun terakhir, Tsewen Dorje (31) telah bekerja sebagai penjaga hutan (jagawana) di Pusat Perlindungan Sonam Dargye, sebuah cagar alam di Hoh Xil, China barat laut, yang mencakup hamparan lahan tak berpenghuni terluas di China yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Sanjiangyuan.

Dia bertugas selama liburan Festival Musim Semi bulan ini, dan bertanggung jawab merawat bayi-bayi antelop Tibet di pusat perlindungan tersebut.

Terletak di jantung Hoh Xil, Danau Zonag dikenal sebagai "ruang bersalin" bagi antelop Tibet, spesies yang berada di bawah perlindungan nasional kelas satu di China. Setiap tahun, puluhan ribu antelop Tibet yang sedang hamil memulai migrasi mereka ke Danau Zonag sekitar bulan Mei untuk melahirkan, kemudian bermigrasi pulang dari kawasan danau tersebut bersama anak mereka pada akhir Juli.

"Selama perjalanan migrasi mereka, bayi antelop Tibet rentan terpisah dari kawanannya karena cuaca buruk atau serangan predator," tutur Tsewen Dorje. "Ketika kami menemukan bayi antelop yang 'terdampar', kami membawa mereka kembali ke pusat perlindungan."

Ketiga anak antelop Tibet tersebut, yang kini berusia enam bulan, ditemukan dan diselamatkan oleh tim patroli Tsewen Dorje selama musim migrasi tahun lalu.

"Mereka bergantung pada saya. Mereka seperti anak-anak saya sendiri, dan rasanya penuh kehangatan dan menenangkan saat bersama mereka," kata Tsewen Dorje. Dia juga memastikan anak-anak antelop itu berada dalam kondisi sehat dan perlu menjalani pelatihan di alam liar sebelum memenuhi kriteria untuk dilepasliarkan kembali ke alam bebas.

Untuk meningkatkan upaya perlindungan, sebuah pusat penyelamatan satwa liar didirikan di pusat perlindungan tersebut pada 2002, hingga stasiun itu mendapatkan reputasi sebagai "taman kanak-kanak bagi bayi antelop Tibet". Mencakup area seluas 550 mu (sekitar 36,67 hektare), pusat penyelamatan ini telah membantu lebih dari 600 ekor hewan liar dari berbagai jenis dan membantu lebih dari 50 ekor anak antelop Tibet kembali ke habitat aslinya.

Pendirian pusat penyelamatan satwa liar ini melambangkan upaya intensif pemerintah China di semua tingkatan untuk melindungi antelop Tibet.

Dalam beberapa tahun terakhir, otoritas di Hoh Xil terus melakukan patroli gunung serta menindak aktivitas perburuan liar untuk menjaga reproduksi dan migrasi antelop Tibet.

Memperbaiki lingkungan ekologis sangat penting untuk perlindungan spesies. Dalam hal ini, kawasan Sanjiangyuan telah memulai program migrasi ekologis, memindahkan penggembala keluar dari kawasan yang lingkungan ekologisnya rentan, dan membatasi penggembalaan di padang rumput, untuk mengurangi dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Ekosistem-ekosistem, termasuk gurun dan lahan basah, telah dilindungi dan dipulihkan lebih lanjut.

Selain itu, dukungan teknologi dan hukum juga telah diberikan. Sejak 2016, otoritas Provinsi Qinghai, yang mengelola Hoh Xil, telah melaksanakan pembangunan jaringan sistem observasi video jarak jauh untuk memantau area-area ekologis utama secara real-time, menawarkan dukungan data yang besar dan terperinci untuk perlindungan keanekaragaman hayati di daerah Sanjiangyuan.

Undang-undang nasional tentang perlindungan ekosistem Dataran Tinggi Qinghai-Tibet secara resmi diterapkan pada September 2023.

Upaya ini telah membuahkan hasil. Status antelop Tibet di China telah diturunkan dari "terancam punah" menjadi "hampir terancam". Saat ini, Hoh Xil menjadi rumah bagi lebih dari 70.000 ekor antelop Tibet, dan total populasi gabungan antelop Tibet di Daerah Otonom Xizang, Provinsi Qinghai, dan Daerah Otonom Uighur Xinjiang telah meningkat menjadi sekitar 300.000 ekor.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024