Jakarta (ANTARA News) - Tempat transit jemaah haji sebelum pulang ke Tanah Air, Madinatul Hujaj, Jeddah, saat ini masih dalam renovasi besar-besaran dan dijadwalkan sebagian sudah bisa digunakan kembali pada musim haji 1427H/2006. "Karena masih dalam renovasi besar-besaran tak mungkin selesai musim haji tahun ini. Tetapi kesepakatannya gedung-gedung yang sudah bisa digunakan akan kita gunakan," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni kepada wartawan, di Jakarta, Kamis. Musim haji lalu, lanjut dia, pihaknya sama sekali tak mau menggunakan lagi tempat menginap jemaah haji semalam itu karena tidak layak pakai, selain tua, kamarnya yang seperti bangsal dengan dipan susun digunakan beramai-ramai 50 orang dengan kamar mandi terpisah. "Saya katakan kepada mereka tempat itu tidak Islami," katanya. Pada musim haji yang lalu, sebelum kepulangannya ke Tanah Air jemaah haji langsung diberangkatkan ke Bandara tanpa transit di Madinatul Hujaj, sehingga keterlambatan penerbangan pulang yang hingga berjam-jam membuat jemaah kelelahan. Sebagian jemaah yang membutuhkan istirahat panjang, diinapkan di gedung Saihanah yang dinilai lebih layak, namun ternyata kurang memenuhi syarat dalam kapasitasnya. Dikatakan Menag, berhubung jemaah haji sebagian besar berusia tua, selayaknya beristirahat semalam sebelum perjalanan pulang yang panjang dan melelahkan selama sembilan jam di udara dan beberapa hari lagi bagi jemaah haji yang berasal dari pelosok kampung. "Madinatul Hujaj bisa menampung sekitar 3.000 orang, selebihnya akan diinapkan di hotel melati, biaya sama saja 80 Riyal termasuk makan dan transport ke Bandara," kata Menag. Sedangkan Direktur Pelayanan Haji dan Umroh, Zakaria Anshor mengatakan, Madinatul Hujaj kali ini akan lebih layak dengan jumlah jemaah haji per kamar hanya enam orang saja dengan kamar ber-AC. Untuk memudahkan jemaah, ujar Menag lagi, barang-barang jemaah langsung ditangani panitia hingga sampai ke pemondokan saat pemberangkatan dan saat kepulangannya diurusi panitia hingga ke Tanah Air. "Jadi untuk transit dan perjalanan, jemaah membawa seperlunya saja di tas tentengan," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006