Yeongam, Korea Selatan (ANTARA News) - Pimpinan klasemen Sebastian Vettel mengincar kemenangan balapan Formula 1 (F1) di Korea Grand Prix sehingga menjadi kemenangan keempat berurutan dalam musim ini.

Jika berhasil memenangi balapan di negeri gingseng ini, juga menjadikan Vettel setengah langkah meraih gelar juara F1.

Bulan lalu di Singapura, seperti dikutip AFP, pebalap muda dan brilian dari Jerman itu meninggalkan pebalap lain di belakangnya untuk membuka celah 60 poin dari pebalap Ferrari Fernando Alonso, sehingga mendekati catatan sejarah meraih gelar keempat berurutan.

Dengan sisa enam putaran lomba lagi, bila para pesaing lainnya masih tetap tertinggal, maka Vettel sudah dapat meraih gelar juara dunia pada perlombaan berikutnya di Jepang minggu depan. Bila ini terjadi, maka namanya masuk dalam jejeran para pebalap besar yang mampu memenangi lomba secara berurutan.

Bila ia menang lagi tahun ini, maka Vettel (26) akan menjadi pebalap termuda yang memenangi empat lomba secara berurutan, selain Michael Schumacher dan Juan Manuel Fangio. Alain Prost merupakan pebalap lain yang memenangi empat atau lebih gelar berurutan.

Pebalap Jerman itu, dengan tujuh kemenangan dari 13 perlombaan Grand Prix musim ini, juga ingin melakukan hatrik di Korea Selatan setelah memenangi dua lomba terakhir di Sirkuit Internasional Korea di kawasan pedesaan di selatan kota.

Namun dalam usaha mewujudkan impiannya itu, Vettel mengaku karakter tata letak sirkuit Yeongam, tidak terlalu cocok bagi kendaraan Red Bull tahun ini, RB9.

"Lintasannya di Korea tidak seperti biasa. Lintasan panjang terdapat pada awal lomba sedangkan bagian tikungan pada akhir lomba," katanya.

"Saya menyukai bagian-bagian lainnya, tapi lintasan lurus dan tikungan tajam sedikit membosankan. Itu juga merupakan kelemahan kami, karena kami selalu kehilangan kecepatan di situ," katanya.

Alonso merupakan pebalap yang paling dapat menyaingi Vettel untuk meraih juara, kendati Lewis Hamilton, Kimi Raikkonen, Mark Webber dan Nico Rosberg secara matematis masih berpeluang mengejarnya.

Raikkonen membalap secara hebat dengan rasa sakit pada punggunya, naik dari posisi grid 13 ke urutan tiga di Singapura. Tetapi pebalap Finlandia yang berhubungan dengan Ferrari itu tidak yakin apakah nyeri pada punggunya akan sembuh benar minggu ini.

"Ini bukan pertama kali saya didera masalah. Ada sakit pada punggung saya akan berlangsung lama," kata mantan juara dunia itu, yang sekarang bernaung dalam tim Lotus.

"Untuk meyakinkannya, kita lihat saja nanti di lintasan Korea pada hari Jumat," katanya.

Setelah perlombaan di Korea, para pebalap melanjutkan kiprah mereka di Jepang Grand Prix pada 13 Oktober.

(A008)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013