Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi meninjau kesiapan layanan fast track bagi jamaah calon haji Indonesia di Bandara Internasional Juanda, Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.

Pengecekan ini dilakukan oleh Wakil Menteri Haji dan Umrah Bidang Ziarah Arab Saudi, Muhammad Abdurrahman Al-Bijawi, bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag, Hilman Latief.

"Hasil pemeriksaan di lapangan ini akan dibahas dalam rapat berikutnya ke level lebih atas. Tim Saudi yang sekarang meninjau akan memberikan rekomendasi sesuai temuan di lapangan. Kita harap hasilnya positif," kata Hilman Latief dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Layanan fast track dalam beberapa tahun terakhir baru diterapkan bagi jamaah calon haji yang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Tahun ini, layanan tersebut sedang diusulkan untuk juga diterapkan di Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo, Solo.

"Kita melakukan observasi penelaahan kemungkinan untuk tempat yang paling pas dan nyaman bagi jamaah," kata dia.

Hilman menjelaskan ada beberapa alternatif dan skema yang ditawarkan untuk penerapan fast track ini. Nantinya, akan diputuskan melalui rapat selanjutnya, setelah melakukan kajian lebih detail.

Baca juga: Layanan Fast Track di embarkasi Solo dan Surabaya temui titik terang

Baca juga: Kemudahan layanan keimigrasian calon haji hadir di Solo dan Surabaya


Rencana pembukaan layanan fast track ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas usai bertemu dengan Direktur Jenderal Bidang Paspor Kementerian Imigrasi Saudi Sulaiman bin Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi pada Januari 2024.

Berdasarkan data Sistem Komputerisasi dan Informasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jumlah jamaah asal yang tergabung dalam Embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo (SOC), masing-masing melayani 39.226 dan 35.886 orang.

Artinya, jika usulan ini disetujui otoritas Arab Saudi, ada 75.112 orang yang akan mendapat layanan fast track. Jika dijumlah dengan 53.353 orang yang mendapat layanan fast track di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, maka akumulasinya mencapai 128.465 atau lebih dari 50 persen total kuota jamaah calon haji Indonesia.

Hilman menjelaskan layanan fast track ini penting karena memudahkan jamaah calon haji dalam proses pengecekan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor. Sebab, prosesnya sudah dilaksanakan di bandara asal.

"Dengan fast track atau Macca Road, jamaah akan mendapatkan layanan keimigrasian Saudi, yang dilaksanakan di tanah air. Sehingga begitu jamaah datang di tanah suci, sudah tidak lagi diperiksa apa-apa tinggal naik bus dan langsung ke hotel," katanya.

Tahapan imigrasi yang sudah dilakukan di Indonesia membuat jamaah tidak perlu antre lagi di imigrasi bandara tujuan. Fast track hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit sampai satu jam, dibandingkan layanan biasa yang membutuhkan waktu sekitar satu sampai tiga jam.

Hilman pun berharap proses penerapan fast track di Surabaya dan Solo ini bisa mendapat persetujuan Saudi dan nantinya berjalan baik.

Baca juga: 4.502 JCH Aceh telah lunasi biaya perjalanan haji pada tahap satu

Baca juga: Stafsus Menag minta petugas haji beri layanan terbaik kepada jamaah lansia

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024