Persentase realisasi total belanja negara sebesar 6,12 persen dari pagu Rp54,1 triliun. Sementara belanja K/L sebesar Rp540 atau sekitar 5,81 persen dari pagu
Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebutkan realisasi belanja negara untuk provinsi itu hingga Januari 2024 mencapai Rp3,31 triliun atau sekitar 6,12 persen dari pagu Rp54,1 triliun.

Kepala Kanwil DJPb Sulsel Supendi, di Makassar, Kamis, mengatakan beberapa capaian belanja negara tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp540 miliar dan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp2,6 triliun.

Baca juga: Sepekan, APBN surplus Rp31,3 triliun hingga bantuan beras sampai Juni

"Persentase realisasi total belanja negara sebesar 6,12 persen dari pagu Rp54,1 triliun. Sementara belanja K/L sebesar Rp540 atau sekitar 5,81 persen dari pagu. Dan untuk TKD sebesar 8,18 persen dari total belanja Rp32 triliun," ujarnya pula.

Dia menjelaskan, realisasi belanja negara APBN Sulsel per Januari 2024 baru mencapai 7,51 persen atau sekitar Rp1,26 triliun. Sementara realisasi belanja per Januari mencapai 6,12 persen atau Rp54,1 triliun.

Supendi menyebutkan Untuk Belanja Pemerintah Pusat (BPP) daerah Anging Mammiri itu mencapai Rp713 miliar atau sebesar 3,18 persen dari pagu. BPP difokuskan untuk percepatan penyelesaian infrastruktur prioritas, penyaluran bansos, dan dukungan persiapan pelaksanaan Pemilu 2024.

Sedangkan untuk dana transfer ke daerah (TKD) Anging Mammiri terealisasi sebesar Rp2,6 triliun atau sebesar 8,18 persen.

Baca juga: Menkeu: Realisasi belanja pemerintah Rp96,4 triliun per Januari

"Belanja digunakan antara lain untuk gaji dan tunjangan kepada 74 ribu PNS/TNI/Polri, penghasilan 12 ribu PPPK dan penghasilan terhadap 11 ribu PPNPN termasuk komisioner KPU/Bawaslu," katanya pula.

Dia menyatakan, belanja pegawai naik karena adanya kenaikan tunjangan kinerja (tukin) pada beberapa kementerian/lembaga, belanja barang naik karena adanya persiapan pemilu.

Supendi menyebutkan untuk kinerja belanja barang sebesar Rp150 miliar atau 1,71 persen dari pagu sebesar Rp9,6 triliun. Kemudian pada belanja modal sebesar Rp20 miliar atau hanya 0,49 persen dari pagu. Sementara belanja sosial sebanyak masih nihil.

"Belanja modal turun karena pagu belanja modal tahun 2024, terutama di Kementerian PUPR, belanja sosial turun karena belum adanya penyaluran bantuan sosial yakni beasiswa untuk mahasiswa diawal tahun 2024," ucapnya.

Baca juga: APBN surplus Rp31,3 triliun per Januari 2024


 

Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024