Yogyakarta (ANTARA) - Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Prof Risanuri Hidayat mengatakan autentikasi biometrik lebih unggul untuk melindungi data pribadi di dunia maya dari serangan siber.

"Dibandingkan dengan yang lain, autentikasi secara biometrik lebih unggul dibandingkan autentikasi yang lain seperti password, sertifikat digital, dan lainnya, karena lebih sulit untuk dipalsukan," kata Risanuri saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Pemrosesan Sinyal di Balai Senat UGM, Yogyakarta, Kamis.

Dalam pidato berjudul "Autentikasi Untuk Keamanan Data Pada Teknologi Komunikasi dan Informasi Terkini", Risanuri menuturkan penggunaan internet di seluruh dunia yang mengalami peningkatan pesat memicu kejahatan siber.

Karena itu, menurut dia, dibutuhkan keamanan siber agar sejumlah data sensitif di dunia maya berupa informasi identitas pribadi, kekayaan intelektual, dan lainnya, tetap terlindungi dengan baik.

Baca juga: Pakar UGM pastikan rasa air kemasan bukan indikator kandungan bromat

Baca juga: Praktisi sebut pentingnya ruang ketiga di dunia pendidikan


"Dengan banyaknya pengguna internet bukan tidak mungkin bahwa terdapat juga para penjahat yang berkeliaran di dunia maya. Para pelaku kejahatan siber kini semakin cerdas dan taktik mereka semakin tangguh terhadap pertahanan siber konvensional. Penting untuk mencakup semua bidang keamanan siber agar tetap terlindungi dengan baik," kata dia.

Menurut Risanuri, teknologi biometrik lebih unggul karena menggunakan fitur unik dari pengguna, seperti sidik jari, suara, atau wajah, untuk melakukan verifikasi identitas.

"Selain itu, tidak akan terjadi lupa password pada pengguna atau dicuri oleh pihak lain," ujar dia.

Risanuri menuturkan terdapat bidang penelitian yang menjanjikan, yaitu penggunaan biometrik multimodal berupa gabungan antara sidik jari dan wajah yang telah diterapkan di bandara-bandara internasional.

Dalam penelitian terkini, ada pula autentikasi melalui gestur yang mencoba mengenal gerakan fisik atau pola unik.

Autentikasi tersebut, kata dia, memberikan keamanan dengan pola yang sulit ditiru oleh pihak yang tidak sah.

Dengan menggunakan gerakan yang khas oleh pengguna, menurut Risanuri, autentikasi gestur tidak hanya memberikan perlindungan terhadap pencurian identitas, tetapi juga menawarkan kenyamanan pengguna dan dapat digunakan dalam berbagai perangkat dan aplikasi.

Selain mengurangi risiko phishing, penggunaan yang luas membuat autentikasi gestur menjadi pilihan yang penting dalam menjaga keamanan sistem dan informasi.

"Penelitian menggabungkan berbagai fitur autentikasi untuk mendapatkan akurasi yang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih tahan terhadap derau pasti akan menarik untuk diterapkan di dunia masyarakat," ujar dia.*

Baca juga: UGM kembangkan "Smart Agri Plant Factory" dukung pertanian modern

Baca juga: Pakar UGM: Peluang ekspor rempah-rempah Indonesia masih menjanjikan

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024