Ankara (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al Assad mengatakan bahwa Turki akan "membayar mahal" untuk dukungan ke kelompok gerilyawan yang berusaha menjatuhkan kekuasaannya.

"Dalam waktu yang tidak terlalu lama, teroris-teroris itu akan merugikan Turki. Dan Turki akan membayar mahal karena telah mendukung mereka," kata Bashar saat diwawancara oleh stasiun televisi oposisi Turki, Halk TV, pada Jumat.

Bashar diwawancara mengenai kehadiran gerilyawan yang berafiliasi dengan al-Qaida di wilayah perbatasan antara Turki dan Suriah. Seperti diketahui sebelumnya, terdapat beberapa kelompok pemberontak garis keras yang berjuang di Suriah.

"Adalah tidak mungkin menggunakan terorisme sebagai kartu yang dapat anda masukkan ke dalam kantong (daya tawar dalam diplomasi--red). Karena mereka lebih mirip dengan kalajengking yang tidak akan ragu meracuni anda," kata Bashar.

Hubungan antara Damaskus dan Ankara telah memburuk sejak munculnya demonstrasi damai anti Bashar pada Maret 2011 yang kemudian meluas menjadi perang saudara dengan korban mencapai lebh dari 115.000 orang.

Pemerintah Turki yang dipimpin oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan menjadi salah satu pendukung utama gerakan perlawanan terhadap rezim Bashar di Suriah.

"Semua yang dia katakan tentang Suriah adalah rangkaian kebohongan.. Erdogan tidak melakukan apapun kecuali mendukung terorisme," kata Bashar.

Pada 17 September lalu, Turki menembak jatuh helikopter militer Suriah yang dituduh melanggar wilayah udara Turki. Damaskus kemudian bereaksi dengan mengatakan bahwa negara tetangganya telah memperkeruh suasana dan menambah ketegangan.

Bashar mengakui bahwa helikopter tersebut telah melanggar wilayah udara Turki, namun tindakan tersebut dapat dibenarkan karena bertujuan untuk mencegah "masuknya teroris dalam jumlah besar" ke Suriah.

Dia mengatakan bahwa dua orang pilot telah "dibunuh dengan kejam" oleh kelompok pemberontak yang menangkap mereka setelah helikopter itu jatuh di wilayah Suriah.

Parlemen Turki pada Kamis memperpanjang sampai satu tahun mandat yang mengzinkan pemerintah untuk mengirim tentara ke Suriah jika diperlukan.

Turki mengesahkan aksi militer melawan Suriah sesaat setelah serangan mortar yang ditembakkan dari Suriah menewaskan lima warga sipilnya pada Oktober tahun lalu.

Sejak saat itu, pihak militer Turki selalu membalas setiap rudal dari Suriah yang mendarat di wilayahnya, demikian AFP.

(G005/H-AK) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013