Dengan adanya sejumlah kargo yang ditangani secara penuh, menunjukkan IPCC memiliki kemampuan dalam menangani kegiatan bongkar muat...
Jakarta (ANTARA) -
Entitas usaha PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melakukan penanganan bongkar dan muat kapal DLN Mandalika dengan rute Balikpapan-Tanjung Priok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Kapal DLN Mandalika berisi sebanyak 111 unit muatan dan 41 unit bongkaran, dengan komoditi kendaraan bermotor dan alat berat yang dilakukan bongkar muat dalam waktu kurang dari 12 jam.

Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi di Jakarta, Kamis, mengatakan perseroan mendapatkan kepercayaan untuk menangani secara penuh bongkar muat untuk seluruh kargo kapal DLN Mandalika, setelah melakukan implementasi sistem digitalisasi dari sisi operasional dan standarisasi layanan.

"Dengan adanya sejumlah kargo yang ditangani secara penuh, menunjukkan IPCC memiliki kemampuan dalam menangani kegiatan bongkar muat di pelabuhan sesuai dengan standar internasional dan memenuhi SLA/SLG guna memberikan layanan optimal bagi para customer loyal," ujar Sugeng.

Ia berharap kepercayaan ini dapat terus terjaga, yaitu menangani kargo- kargo secara profesional dengan SOP yang berlaku dan segala fasilitas penunjang di terminal.

Ke depan, Ia juga berharap pemenuhan layanan dan integrasi sistem dapat diimplementasikan di seluruh terminal satelit IPCC.

“Hal ini sejalan dengan posisi IPCC sebagai bagian dari value chain industri otomotif nasional dan menjadi bagian dari penyediaan excellent operation kepada para pelanggan, yaitu produsen
kendaraan yang memiliki produk baik ekspor maupun impor ataupun penanganan otomotif dalam negeri,” ujar Sugeng.

Selain itu, Ia berharap kepercayaan ini dapat diikuti sejumlah pabrikan otomotif lainnya untuk memberikan kepercayaan secara penuh penanganan kargonya kepada perseroan.

Menurutnya, perseroan telah ikut menunjang geliat ekonomi di Balikpapan, dimana terdapat pembangunan pusat Ibu Kota Negara (IKN) yang masih terus berevolusi menjadi Green Smart City
di masa depan untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

Sebagai informasi, IPCC membukukan laba tahun berjalan Rp141,94 miliar pada kuartal III-2023, atau meningkat 30,35 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp108,89 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan mencatat pendapatan operasi Rp548,16 miliar pada kuartal III-2023, atau naik 7,83 persen (yoy), dibandingkan senilai Rp508,33 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Pelabuhan Tanjung Priok menyerap porsi terbanyak mencapai Rp510,17 miliar, diikuti Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara senilai Rp16,99 miliar, Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan senilai Rp10,53 miliar dan Pelabuhan Pontianak, Kalimantan Barat senilai Rp10,46 miliar.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024