Dari sisi pelayanan kesehatan, pelayanan terhadap penyandang obesitas harus dilakukan secara paripurna mulai dari upaya deteksi dini faktor risiko PTM
Jakarta (ANTARA) - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan  Eva Susanti mengatakan, obesitas sangat mungkin dicegah dengan menerapkan perilaku hidup sehat, yang membutuhkan komitmen tiap individu untuk bertanggung jawab atas kesehatan dirinya.

Eva menjelaskan, tantangan dalam pelaksanaan pencegahan dan pengendalian obesitas, di antaranya kesadaran masyarakat bahwa obesitas merupakan penyakit.

Baca juga: Kemenkes: ASEAN EOC momen penguatan kolaborasi regional

“Teknologi yang tidak mendukung aktivitas fisik dimana mudahnya transportasi dan gawai sehingga membuat masyarakat Indonesia malas bergerak kemudian peran pemerintah daerah yang masih perlu kita dorong untuk menciptakan lingkungan yang kondusif melalui aturan dan ruang-ruang, menyiapkan ruang-ruang olahraga untuk masyarakat,” katanya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan, diabetes merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan di masyarakat Indonesia dan perlu ditangani secara serius.

Merujuk pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, kata dia, ada peningkatan angka prevalensi obesitas, yaitu 21,8 persen, dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 14,8 persen.

Eva melanjutkan, meningkatnya pengetahuan, kesadaran serta kepedulian masyarakat terhadap obesitas dengan melakukan deteksi sedini mungkin merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran serta menghindari penyakit tidak menular seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan lain-lain.

“Dari sisi pelayanan kesehatan, pelayanan terhadap penyandang obesitas harus dilakukan secara paripurna mulai dari upaya deteksi dini faktor risiko PTM yang dilakukan secara mandiri di Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM atau Posyandu), puskesmas, maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya,” kata Eva

Dalam kesempatan itu, dia mengajak masyarakat untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat guna mencegah obesitas, serta menjadi agen perubahan bagi orang-orang terdekat dan masyarakat umum.

Baca juga: Kemenkes gelar CollaboRUN guna sehatkan masyarakat secara menyenangkan

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kemenkes, gaya hidup sehat meliputi konsumsi berbagai macam sayur dan buah segar minimal 400 g per hari, konsumsi makanan dan minuman rendah lemak, gula, dan garam, menghindari minuman beralkohol, menjaga berat badan dan komposisi lemak tubuh tetap ideal, hidup aktif setiap hari, serta latihan fisik atau olahraga secara teratur

Kementerian Kesehatan memperingati Hari Obesitas Sedunia/ World Obesity Day (WOD) dengan menggelar temu media pada Senin. Temu media ini mengangkat tema global, yakni “Let’s Talk about Obesity”, yang diterjemahkan dalam tema nasional menjadi “Ayo, Lawan Obesitas.

Tema tersebut memiliki pesan khusus yang akan disampaikan, yakni masyarakat memahami tentang faktor risiko dan mau mengubah perilaku untuk mencegah obesitas sejak dini serta melakukan deteksi dini secara teratur di posbindu maupun fasyankes.

Yang kedua, yaitu pelayanan paripurna bagi penyandang obesitas untuk pengendalian penyakit sehingga mencapai berat badan yang normal.

Baca juga: Pemeriksaan EGFR beri pasien kanker paru pengobatan yang lebih baik

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024