Kenaikan rupiah salah satunya didorong dari adanya arus modal asing yang kembali masuk ke Indonesia, hal itu juga terlihat di pasar saham dalam negeri.
Jakarta (ANTARA News) - Mata uang rupiah pada Selasa sore kembali bergerak menguat menjadi Rp11.174 per dolar AS seiring dengan mulai masuknya kembali arus modal asing.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat nilainya sebesar 31 poin menjadi Rp11.174 dibanding sebelumnya (7/10) di posisi Rp11.205 per dolar AS.

"Kenaikan rupiah salah satunya didorong dari adanya arus modal asing yang kembali masuk ke Indonesia, hal itu juga terlihat di pasar saham dalam negeri," ujar Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto, di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, belum adanya kesepakatan pemerintah AS untuk menaikan batas utangnya membuat investor pasar uang khawatir bahwa AS akan mengalami "default" (gagal bayar).

"Bila sampai pertengahan Oktober nanti tidak ada kesepakatan untuk menaikkan batas utang, maka pemerintah AS terancam `default`," kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) yang tetap di posisi 7,25 persen masih menjadi sentimen positif bagi nilai tukar rupiah.

"BI rate tetap, kondisi itu sesuai dengan ekspektasi pasar," kata dia.

Ia memprediksi nilai tukar rupiah masih memiliki potensi penguatan pada besok (Rabu, 9/10), di kisaran Rp11.150--Rp11.500 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini, tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp11.538 dibanding sebelumnya (7/10) di posisi Rp11.532 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013