Jakarta (ANTARA) - Perusahaan perikanan asal Indonesia yang menghubungkan nelayan lokal dengan pasar global, Aruna Indonesia, menjaga keberlanjutan perikanan dunia dengan menyeimbangkan keselarasan bisnis dengan planet dan manusia melalui penerapan strategi keberlanjutan SEA for All Commitment 2030.

"Strategi keberlanjutan Aruna ini (SEA for All Commitment 2030) akan membantu menyeimbangkan ekosistem planet, manusia, dan keberlangsungan bisnis di sektor perikanan agar menjadi lebih sehat dan berkelanjutan," kata Co-Founder dan Chief Sustainability Officer (CSO) Aruna, Utari Octavianty, di Jakarta, Selasa.

Salah satu latar belakang lahirnya SEA for All Commitment 2030 didasari atas kontribusi Aruna pada agenda besar yang dicanangkan oleh United Nations, yakni Sustainable Development Goals yang diharapkan dapat tercapai untuk memberikan dampak yang signifikan bagi industri perikanan secara global pada 2030 mendatang. Aruna juga berharap dapat berkontribusi pada kesejahteraan nelayan lokal dan laut Indonesia.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencatat sebanyak kurang lebih 600 juta orang, baik secara langsung maupun tidak langsung, bergantung hidup pada laut sebagai sumber kehidupan. Namun, di sisi lain, perubahan iklim dan krisis ekosistem tengah menjadi persoalan besar dan memberikan risiko bagi manusia.

Utari menuturkan Aruna mengimplementasikan SEA for All Commitment 2030 ke dalam operasional bisnisnya, mulai dari hulu hingga hilir. SEA for All Commitment 2030 akan berdampak signifikan pada seluruh rantai nilai makanan laut dalam skala global, sehingga berbagai langkah agresif pun telah dipersiapkan oleh Aruna.

SEA for All Commitment 2030 sebagai terobosan dari strategi keberlanjutan Aruna, akan berfokus pada tiga pilar besar yang saling berhubungan dan berdampak secara global bagi manusia dan bumi.

Penyusunan SEA for All Commitment 2030 selaras dengan integrasi ESG Aruna di dalam bisnis, sehingga fokus strategi keberlanjutan perusahaan akan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Tiga pilar tersebut terdiri dari Sustainably Sourced Seafood, Empowering stakeholders, dan Advocating for Sustainability.

Pilar Sustainably Sourced Seafood merupakan fokus pilar lingkungan dari SEA for All Commitment. Komoditas produk perikanan Aruna dihasilkan secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan, mulai dari proses penangkapan, pengolahan, hingga tiba di tangan konsumen.

Selain pada komoditas, Aruna juga akan fokus pada inisiasi yang dapat mendukung keberlanjutan lingkungan, mulai dari baselining emission untuk menargetkan pengurangan emisi karbon dan aktif dalam restorasi dan konservasi lingkungan.

Sedangkan pilar empowering stakeholders merupakan pilar yang akan fokus kepada aspek sosial. Aruna konsisten dalam menyejahterakan setiap individu yang terlibat di seluruh operasional bisnisnya, termasuk para nelayan.

Aruna rutin memberikan edukasi, pelatihan, sertifikasi, dan bantuan kesejahteraan kepada nelayan. Beberapa di antaranya ialah BPJSTK, akses permodalan, serta kegiatan rutin bulanan yang merupakan salah satu cara untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi mereka.

Tidak hanya pada komunitas, Aruna juga fokus pada ketenagakerjaan yang menjunjung hak asasi manusia yang akan mengelola penerapan dan perbaikan kesehatan dan keselamatan kerja, mekanisme pengaduan, dan inklusi.

Sementara pilar Advocating for Sustainability merupakan fokus pilar tata kelola dan juga partisipasi aktif dalam forum dan instansi yang fokus pada keberlanjutan perikanan.

"Pilar ini bertujuan untuk memandu Aruna dalam bertukar gagasan dengan berbagai pihak agar dapat menyusun langkah teknis dan strategis, guna mencapai
keberlanjutan yang menyeluruh, otentik, dan tidak overclaim. Ini diwujudkan dalam kehadiran Aruna di berbagai forum diskusi nasional maupun internasional," ujarnya.

Baca juga: USAID kerja sama dengan perusahaan perikanan dukung keberlanjutan
Baca juga: Aruna dukung perbaikan dan keberlanjutan produk perikanan di Indonesia
Baca juga: Menjaga keberlanjutan sektor perikanan di Indonesia

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024