Nama alatnya filter kombinasi oksidasi
Natuna (ANTARA) - Warga Desa Tapau, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), menciptakan alat penjernih air sederhana untuk kolam ikan, yang mendapat peringkat satu pada lomba inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten dan akan dilombakan di tingkat provinsi. 

Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Natuna, Selasa, mengucapkan selamat atas capaian yang telah didapat dan berharap inovasi yang dibuat bisa dimanfaatkan dengan baik.

"Selamat kepada para pemenang, mudah-mudahan ini bermanfaat bagi orang lain, karena sebaik sebaiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain," ucapnya. 

Ia meminta kepada seluruh peserta untuk berinovasi menciptakan teknologi yang bisa memudahkan pekerjaan masyarakat Natuna.

Baca juga: BPBL Batam salurkan bantuan 600 ribu benih ikan di Kepri

"Ada dua hal yang sangat diperlukan oleh manusia, yang pertama energi, yang kedua pangan. Kedepannya inovasi yang dibuat harus mengarah kepada dua hal tersebut," ucapnya. 

Sementara pemenang lomba Muhammad Rifai mengatakan inovasi yang ditampilkan pada kegiatan TTG tersebut adalah alat penjernih air untuk ikan budi daya.

Ia menjelaskan terciptanya ide alat tersebut berawal dari terganggunya penetasan telur ikan lele milik kelompok budi daya di desanya, sehingga telur lele sulit untuk menetas karena air di desanya kotor.

"Telur dari proses perkawinan ikan tertutup endapan air, akibatnya telur tidak bisa menetas," ucapnya. 

Baca juga: FP Unsri ajarkan tingkatkan produksi lele dengan suplemen pakan

Menurut dia, bahan baku yang digunakan untuk menjernihkan air tersebut cukup sederhana dan mudah didapat, antara lain karang mati, arang batok kelapa, pasir kerang, dan wadah kaca.

Ia menjelaskan fungsi dari karang mati, arang batok kelapa, dan pasir kerang adalah untuk menyaring kotoran yang terbawa air. Sedangkan wadah kaca berfungsi untuk meletakkan ketiga bahan baku tersebut.

Untuk cara kerjanya, kata dia, air dari sumber utama atau sumur dialirkan ke dalam wadah kaca berisi ketiga bahan dan kemudian dialirkan ke kolam pemijahan.

"Mencucinya (alat penjernih air) juga cukup mudah tidak perlu dibongkar, " ujarnya. .

Ia berharap alat yang buat bisa bermanfaat bagi masyarakat yang mengalami permasalahan yang sama. "Nama alatnya filter kombinasi oksidasi," kata Muhammad Rifai.

Baca juga: Koperasi binaan Pemprov Kepri dan Singapura kerja sama budi daya ikan

Pewarta: Muhamad Nurman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024