Jakarta (ANTARA) - Bandar Udara (Bandara) Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara menerapkan National Logistic Ecosystem (NLE) sebagai suatu ekosistem logistik guna mengefektifkan dan efisiensi kedatangan maupun pengiriman barang logistik

National Logistic Ecosystem (NLE) merupakan suatu ekosistem logistik yang dibangun untuk menyelaraskan arus lalu lintas barang maupun dokumen internasional mulai dari proses kedatangan maupun pengiriman sampai tiba di gudang sehingga lebih efektif dan efisiensi waktu,” kata Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Sokhib Al Rokhman dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Dia menuturkan bahwa implementasi NLE sudah diterapkan di Bandar Udara Internasional Kualanamu pada Februari 2024. Namun implementasi proses bisnis ekspor kargo akan melalui beberapa tahapan.

Dia menjelaskan untuk kargo jenis produk ikan, hewan dan tumbuhan diwajibkan mendapat persetujuan karantina melalui aplikasi PPK online dan permohonan ekspor di instansi Bea Cukai melalui aplikasi Ceisa.

Selanjutnya, tambah Sokhib, kargo tersebut akan dibawa kepada Badan Hukum lainnya untuk dilakukan Pemeriksa Keamanan (Regulated Agent). Setelah dinyatakan aman maka kargo tersebut dibawa menuju pengelola kargo untuk dilakukan pengiriman.

Lebih lanjut Sokhib menerangkan, setelah implementasi NLE dengan menggunakan portal Single Sub Mission (SSE) ekspor, maka secara otomatis data akan terkirim ke Karantina dan Bea Cukai, dan pararel kargo dibawa oleh eksportir menuju pengelola kargo

“Agar dilakukan pemeriksaan bersama Karantina, Bea Cukai, Keamanan kargo di Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu (TPFT). Proses ini 50 persen lebih efisiensi,” jelas Sokhib.

Selain itu Sokhib menuturkan terkait biaya juga mengalami penurunan menggunakan NLE. Dengan melakukan eksportir langsung menuju pengelola kargo, biaya perjalanan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil karena tidak perlu ke Kantor karantina, Bea Cukai dan Regulated Agent.

“Serta biaya pemeriksaan keamanan terhadap kargo oleh jasa terkait kebandarudaraan (pengelola kargo) menjadi sedikit. Total penurunan biaya mencapai 35 persen,” ungkapnya," ucap Sokhib.

Sedangkan untuk pengelola kargo, akan terjadi peningkatan jumlah karyawan untuk melakukan pemeriksaan keamanan terhadap kargo dan orang yang akan masuk ke dalam Daerah Keamanan Terbatas (DKT).

"Secara ekonomi dengan proses bisnis yang simplikasi akan berdampak pada peningkatan volume ekspor di Bandara Kualanamu.

Sokhib menyampaikan Implementasi NLE di Terminal Kargo Bandara Internasional Kualanamu terselenggara berkat hasil kolaborasi lintas kementerian, lembaga, dan para pemangku kepentingan di pelabuhan.

“Kami berharap dengan adanya implementasi NLE di bandara dapat menciptakan kemudahan dalam pengiriman logistik, penurunan biaya logistik dan pertumbuhan di sektor industri yang lebih baik,” tutur Sokhib.

Baca juga: Bandara Kualanamu sambut penerbangan perdana rute Doha - Kualanamu 
Baca juga: Bandar Udara Kualanamu layani 58.915 penerbangan selama 2023
Baca juga: Super Air Jet buka rute Padang - Kualanamu pergi pulang setiap hari

 

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024