PBB (ANTARA) - Meningkatnya eskalasi kekerasan di beberapa wilayah di Port-au-Prince baru-baru ini menyebabkan 15.000 orang mengungsi, yang mayoritas di antaranya sebelumnya telah mengungsi dari tempat tinggal mereka, ungkap badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (5/3).

Mereka termasuk dalam 5,5 juta orang, hampir separuh populasi negara tersebut, di Haiti yang membutuhkan bantuan kemanusiaan, ujar Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA).

"Meski ada berbagai kendala keamanan, mitra kemanusiaan kami di lapangan mulai merespons dengan menyediakan makanan, peralatan kebersihan dan kesehatan, kasur, selimut, seprai, dan lampu," urai OCHA.

OCHA memaparkan bahwa Program Pangan Dunia dan mitra-mitranya telah melaporkan penyaluran 5.500 makanan hangat kepada 3.000 orang yang tinggal di tiga lokasi penampungan baru. Di waktu yang sama, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) juga mulai mendistribusikan sejumlah material hunian darurat kepada lebih dari 300 keluarga.

"Komunitas kemanusiaan di Haiti menyerukan kepada semua pihak agar segera menghentikan kekerasan, memberikan akses yang aman kepada warga yang membutuhkan, serta menghormati hak asasi manusia, norma dan standar kemanusiaan," urai OCHA.

OCHA menyampaikan bahwa Rencana Tanggap Kemanusiaan untuk Haiti (Humanitarian Response Plan for Haiti) tahun ini memerlukan dana sebesar 674 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.756), dan baru terealisasi 2,5 persen. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024