Ada lima poin dalam Janji Layanan, di antaranya faskes (fasilitas kesehatan) harus bisa menerima pasien hanya dengan KTP
Nusa Dua (ANTARA) - Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut bahwa tingkat kepuasan peserta BPJS Kesehatan saat ini, memiliki tren yang meningkat.

"Berbasis pada survei yang dilakukan oleh pihak independen, kepuasan itu meningkat tajam," kata Ali Ghufron Mukti di sela-sela acara The 17th ISSA International Conference on Information and Communication Technology in Social Security (ICT 2024), di Nusa Dua, Bali, Rabu.

Namun demikian, Ghufron mengakui tidak semua peserta merasa puas dengan layanan BPJS Kesehatan.

"Yang masih ngomel-ngomel, ada. Tapi apakah ada perbaikan dan peningkatan kepuasan?, Jelas," katanya.

Pihaknya mengatakan ada kenaikan 9 persen kepuasan peserta BPJS Kesehatan, dari 80 persen kini menjadi 89 persen.

Untuk terus meningkatkan mutu layanan, pihaknya terus melakukan berbagai cara, di antaranya Janji Layanan.

"Fasilitas kesehatan kalau mau kontrak dengan BPJS Kesehatan, kalau dulu ogah-ogahan, sekarang kalau kontrak, Anda janji dulu memberikan layanan yang bagus. Namanya Janji Layanan," kata Ali Ghufron Mukti.

Menurut dia, ada lima poin dalam Janji Layanan, di antaranya faskes (fasilitas kesehatan) harus bisa menerima pasien hanya dengan KTP.

Kemudian faskes tidak mempersulit, tetapi mempermudah pasien.

Faskes juga diminta memberikan layanan dengan ramah tanpa diskriminasi, dan peserta BPJS Kesehatan boleh memberikan kesan layanan.

"Oh jelek, beri bintang satu. Oh bagus, bintang tiga. Bagus sekali, bintang lima," katanya.

Ghufron menambahkan, Presiden RI Joko Widodo beberapa kali melakukan sidak ke sejumlah rumah sakit, untuk mengetahui layanan BPJS Kesehatan di rumah sakit tersebut.

Dia mengatakan upaya BPJS Kesehatan untuk memperbaiki layanannya terus dilakukan.

"Kami improvement-nya luar biasa. Dunia mengakui," katanya.

International Social Security Association (ISSA) menggelar kegiatan The 17th ISSA International Conference On Information And Communication Technology In Social Security (ICT 2024) di Nusa Dua, Bali, 6-8 Maret 2024.

Dalam menggelar ICT 2024, ISSA bekerja sama dengan BPJS Kesehatan yang merupakan penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 300 partisipan dari 71 negara.

 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024