Jakarta (ANTARA) - PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) berupaya untuk membangun ekosistem melalui inovasi "collaborative embedded banking and finance" yang akan terus diperluas pada tahun ini dengan menggandeng mitra-mitra terpercaya.

"Bagaimana Amar Bank untuk membangun ekosistem, yaitu yang kami sebut adalah 'collaborative embedded banking and finance'. Dalam hal ini, kami sudah bekerja sama dengan beberapa partner seperti Sahara, Cashlez, dan partner lainnya," kata Senior Vice President Retail Banking Amar Bank Abraham Lumban Batu dalam diskusi media di Jakarta, Rabu.

"Collaborative embedded banking and finance" merupakan solusi perbankan plug and play yang ditawarkan Amar Bank, memungkinkan berbagai pemain non-perbankan dapat menyematkan layanan perbankan digital ke dalam platform ekosistem digital mereka. Beberapa segmen mitra yang disasar Amar Bank termasuk fintech peer-to-peer (P2P) lending, perusahaan logistik, dan pemain non-perbankan lainnya.

Baca juga: Amar Bank diversifikasi portofolio kredit ke segmen korporasi-komersil

Abraham memandang, pada beberapa tahun mendatang para nasabah nantinya tidak hanya mengandalkan mobile banking untuk mengakses layanan perbankan.

Ia memproyeksikan, akses layanan perbankan akan semakin dimudahkan karena tersedia di berbagai macam aplikasi non-bank. Oleh sebab itu, Amar Bank tetap berfokus memperluas mitra melalui "embedded banking and finance" pada tahun ini.

"Jadi memang layanan perbankan itu yang harus didistribusikan. Bukan kita yang meminta nasabah untuk datang, tapi bagaimana layanan itu sendiri bisa terdistribusikan dan bisa digunakan secara seamless di berbagai macam aplikasi partner ekosistem yang dimiliki oleh Amar Bank," kata dia.

Senior Vice President of Finance Amar Bank David Wirawan menambahkan bahwa inovasi "embedded banking and finance" merupakan upaya perseroan untuk menjawab keresahan dari konsumen.  Beberapa perusahaan teknologi memang tidak bisa menyediakan akses dan solusi finansial padahal mereka memiliki basis konsumen yang besar. Oleh karena itu, Amar Bank berusaha bekerja sama untuk membangun ekosistem terutama bersama mitra perusahaan teknologi skala menengah hingga kecil.

Baca juga: Amar Bank bukukan laba bersih Rp85,04 miliar pada kuartal II 2023

David menambahkan bahwa sebetulnya "embedded banking and finance" juga memiliki keuntungan yang bisa didapatkan oleh ketiga pihak, baik dari sisi konsumen atau pengguna individu, mitra non-bank, maupun Amar Bank sendiri. Dengan adanya layanan Amar Bank yang melekat di dalam aplikasi mitra, maka konsumen dapat melakukan transaksi hingga mengajukan pinjaman secara lebih praktis.

Bagi mitra non-bank, "embedded banking and finance" dinilai dapat meningkatkan loyalitas konsumen sehingga tidak akan berpindah ke platform lain. Sementara bagi Amar Bank sendiri, imbuh David, hal ini tidak hanya dapat memperluas ekosistem melainkan juga akan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) perseroan.

"Dari sisi Amar Bank, selain meningkatkan ekosistem, itu 'embedded banking and finance' juga akan meningkatkan DPK yang kita raise dari end user tersebut. Sehingga setiap pihak dalam chain ini mendapatkan win-win solution. Itu yang akan kita kembangkan mostly di tahun 2024 dan ke depannya," kata David.

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024