Gorontalo (ANTARA) - Satu desa di Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo terisolir akibat bencana longsor yang terjadi sejak Kamis dini hari

Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara Fatri Botutihe menerima informasi dari kepala desa Cempaka Putih Kecamatan Tolinggula terkait musibah longsor yang menyebabkan desa paling ujung di Wilayah barat kabupaten ini terisolir.

"Hingga saat ini warga Desa Cempaka Putih masih terisolir karena longsor menutup seluruh badan jalan di Desa Papualangi yang menghubungkan desa tersebut dengan pusat pemerintahan setempat," kata Fatri.

Titik longsor ada di Desa Papualangi yang berbatasan langsung dengan Desa Cempaka Putih.

Baca juga: Longsor putus akses lintas Sulawesi di Gorontalo Utara

Baca juga: Longsor tinggi 25 meter tutup akses lintas Sulawesi di Gorontalo Utara


"Menurut kepala desa, musibah tersebut baru diketahui warga saat akan memulai aktivitas pagi hari. Akibat curah hujan yang tinggi, diduga longsor terjadi sejak Kamis dini hari. Kami berharap pemerintah daerah melakukan langkah cepat untuk membersihkan material longsor mengingat tidak ada akses alternatif dari dan ke desa tersebut," kata Fatri.

Pihaknya sendiri belum dapat mengunjungi lokasi longsor disebabkan curah hujan tinggi yang terjadi sejak Rabu sore (6/3) masih terus mengguyur.

Longsor juga terjadi di Desa Sembihingan, Kecamatan Biau. Longsor berupa material tanah dan bebatuan menutup akses jalan utama yang ada di kecamatan tersebut.

Akses jalan dari dan ke ibu kota kabupaten tersebut belum dapat dilewati kendaraan.

"Langkah cepat pemerintah daerah sangat diperlukan, termasuk menyiagakan alat berat mengingat bencana longsor rawan terjadi di sepanjang lintas Sulawesi bagian barat ini," kata perempuan berjilbab tersebut.*

Baca juga: Lintas Sulawesi bagian barat rawan longsor, pelintas diminta waspada

Baca juga: BMKG imbau warga waspada potensi bencana hidrometeorologi di Gorontalo

 
Bencana longsor terjadi di Desa Sembihingan Kecamatan Biau menyebabkan lintas Sulawesi di Wilayah barat Gorontalo Utara belum dapat dilewati sejak Kamis (7/3/2024) dini hari. (ANTARA/HO-Fatri Botutihe)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024