Saya takut suatu saat orang ke Indonesia bingung bedain mana orang Indonesia, mana orang Barat
Jakarta (ANTARA News) - Pesinden Sruti Respati memilih untuk mempertahankan identitas budayanya dan ikut ambil bagian dalam upaya untuk melestarikan budaya bangsa.

"Karena akar budaya saya adalah Jawa, saya ingin semua masyarakat tahu dan mencintai. Budaya kita kaya dan pantas kita junjung dan lestarikan," kata Sruti saat ditemui di pembukaan Galeri Indonesia Kaya di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis sore.

Penyanyi yang lahir di Solo 33 tahun silam itu mengatakan sudah seharusnya orang Indonesia menjunjung dan melestarikan budaya sendiri.

Dia mengaku mengikuti jejak seniman lain seperti Butet Kartaredjasa dalam mempertahankan identitas kedaerahan, salah satunya dengan tetap menggunakan dialek dan logat bahasa daerah.

"Jadi, saya sangat bangga kalau orang Indonesia berbahasa Inggris masih dengan logat Batak atau Jawa misalnya," kata dia.

Motivasi Sruti konsisten terhadap budaya berawal dari keprihatinan dia melihat gempuran budaya asing di Indonesia.

"Ketika banyak produk luar yang populer di Indonesia, harga diri saya tersayat-sayat," kata putri dalang Sri Joko Rahadjo (alm) dan penari Sri Maryati itu.

"Sebenarnya budaya kita sangat bagus, cantik, agung dan saya pikir di negeri sendiri itu sangat pantas dilestarikan dan dijadikan raja dan ratu di rumah sendiri. Tidak kalah dari budaya luar," kata dia.

"Saya takut suatu saat orang ke Indonesia bingung bedain mana orang Indonesia, mana orang Barat."

Sruti mengakui saat remaja ia sempat mengikuti teman-temannya melirik budaya Barat. Namun ketika itulah ia justru melihat dirinya sangat kental dengan identitas Jawa.

"Misalnya ngomong Bahasa Inggris, maunya mirip tapi ternyata masih medok. Itu jadi hal-hal riil yang justru mengingatkan saya akan ke-Jawa-an saya," katanya.

Hal itu pula yang membuat Sruti selalu berusaha memperkenalkan budaya Indonesia.

Sruti sadar apa yang di lakukan merupakan investasi jangka panjang dan hasilnya tidak dapat dilihat secara instan.

"Semoga 15 tahun yang akan datang, remaja kita akan bangga berpenampilan, berbusana dan berperilaku seperti adat Indonesia," kata Sruti yang sore itu tampil anggun dalam balutan kebaya merah lengkap dengan sanggul besar khas Jawa.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013