Kalau tindakan itu terjadi maka akan meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan. Kemudian yang lebih bahaya lagi, bisa mempengaruhi motivasi dan semangat belajar generasi penerus
Bengkulu (ANTARA) - Praktisi pendidikan di Provinsi Bengkulu Dani Hamdani menjelaskan banyak dampak buruk yang diterima dunia pendidikan ketika nilai siswa yang di-input ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) terdapat tindakan rekayasa.
 
"Polemik pengaturan PDSS di Bengkulu berdampak signifikan terhadap dunia pendidikan. Kalau pengaturan atau rekayasa PDSS ini benar, maka dampaknya terhadap dunia pendidikan sangat besar," kata Dani Hamdani di Bengkulu, Kamis.
 
Perbuatan rekayasa nilai yang diinput ke PDSS tentunya dapat merusak sistem pendidikan serta generasi bangsa yang berjuang menuntut ilmu.
 
"Kalau tindakan itu terjadi maka akan meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pendidikan. Kemudian yang lebih bahaya lagi, bisa mempengaruhi motivasi dan semangat belajar generasi penerus," katanya. 
 
Oleh karena itu, menurut dia, sudah seharusnya semua pihak menjaga sistem pendidikan Indonesia yang telah dibentuk itu agar tetap berjalan baik, bermutu, dan berkeadilan.
 
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Bengkulu menonaktifkan Kepala SMA Negeri 5 Kota Bengkulu terkait polemik PDSS.

Baca juga: Diduga rekayasa nilai PDSS, Kepsek SMAN 5 Kota Bengkulu dinonaktifkan
 
Gubernur Rohidin Mersyah mengambil langkah cepat mengatasi permasalahan polemik tersebut. Pertama ketika polemik mencuat, gubernur sudah memerintahkan Inspektorat Bengkulu turun melakukan pemeriksaan.

Langkah kedua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menonaktifkan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dari sekolah yang diduga merekayasa nilai input ke PDSS.
 
Kemudia, langkah selanjutnya yang diambil, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bengkulu berkirim surat ke perguruan tinggi terkait nilai PDSS yang diperbaiki secara manual tersebut.
 
Polemik PDSS SMA Negeri 5 Kota Bengkulu bermula dari laporan salah satu orang tua siswa yang merasa dirugikan karena nilai PDSS SMAN 5 Kota Bengkulu diduga direkayasa. Orang tua siswa tersebut melapor ke Polda Bengkulu.
 
Dari dokumen yang beredar, salah satu siswi MIPA SMAN 5 Kota Bengkulu berdasarkan nilai rata-rata mata pelajaran di rapor semester I sampai V seyogyanya berada di atas peringkat 20. Namun saat pengisian sistem PDSS Kemendikbud diduga nilainya direkayasa menjadi peringkat 2.

Baca juga: Pengamat ingatkan bahayanya rekayasa nilai PDSS
Baca juga: LTMPT perpanjang waktu finalisasi pengisian PDSS

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024