Jakarta (ANTARA) - Tiket kategori presale untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Vietnam di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, sudah terjual habis, hanya dalam waktu dua hari.

Tiket tersebut merupakan tiket presale eksklusif BRI, dengan kuota sebanyak 12.000 tiket.

Untuk tiket dengan harga normal akan dibuka mulai hari ini, dan per pukul 20.00 WIB Kamis sudah terjual 18.000 tiket. Total sebanyak 30.000 tiket telah laku terjual.

Harga tiket untuk pertandingan melawan salah satu musuh bebuyutan Indonesia tersebut berkisar mulai dari Rp 100.000 sampai Rp 750.000, dan dapat dibeli melalui laman kitagaruda.id atau bookmyshow.

Tiket termurah yakni Rp 100.000 diperuntukkan bagi para penonton di tribun atas atau Upper Garuda Stand. Kategori berikutnya adalah tiket dengan harga Rp 200.000 untuk empat sektor di samping VIP Barat dan VIP Timur, yakni Garuda East Stand dan Garuda West Stand.

Tiket berikutnya bernilai Rp 400.000 diperuntukkan bagi dua sektor di belakang gawang Utara dan Selatan, atau Garuda North Stand dan Garuda South Stand, sedangkan tiket dengan harga tertinggi yakni Rp 750.000 merupakan kategori VIP Barat dan Timur, atau saat ini menggunakan istilah Premium West dan Premium East.

Laga melawan Vietnam merupakan pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kedua zona Asia Grup F. Pada dua pertandingan pembukaan di grup ini, Indonesia menelan kekalahan 1-5 dari Irak dan ditahan imbang Filipina 1-1. Kedua pertandingan itu dimainkan pada November tahun lalu.

Dengan hasil-hasil tersebut, tim Garuda saat ini masih menduduki posisi keempat di Grup F dengan satu poin.

Pada pertandingan selanjutnya, Indonesia akan ganti bertandang ke Vietnam pada 26 Maret mendatang.

Sebagaimana kontestan lainnya, Indonesia juga akan memainkan dua pertandingan terakhir fase grup pada Juni depan. Indonesia akan menjamu Irak pada 6 Juni, kemudian menjamu Filipina pada 11 Juni.

Baca juga: Ragnar Oratmangoen: Saya lihat Indonesia muslimnya besar

Baca juga: Thom ingin bantu sepak bola Indonesia berbekal pengalaman di Belanda

Baca juga: Maarten Paes sudah belajar Pancasila dan Indonesia Raya


Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024