Dari laporan yang saya terima, grafik mereka cenderung turun kalau dilihat dari dua laga itu. Berbeda dengan kita yang terus naik. Tapi kami tetap optimis bisa mengalahkan mereka
Jakarta (ANTARA News) - Resep jempolan timnas Indonesia U-19 mengalahkan timnas Korea Selatan U-19, tidak lain dan tidak bukan yakni memancing kemudian memanfaatkan asa membuncah dari para Ksatria Taeguk itu.

Pendeknya, keperkasaan lawan yang terus menyerang sebagaimana diperagakan oleh skuad Korsel biasanya menyimpan sisi kelemahan mendasar yakni kurang siap menerima serangan balik. Ketika konsentrasi terus terarah menekan lawan, biasanya pertahanan diri justru terabaikan.

Indonesia U-19 akan menantang Korsel U-19 dalam partai terakhir Grup G Pra Piala Asia 2014 di SUGBK yang diadakan pada Sabtu malam, pukul 20.30 WIB. Pertandingan itu akan disiarkan secara langsung oleh RCTI.

Puluhan ribu penonton bersama Jakmania yang tumpah ruah memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta siap mendukung penampilan Evan Dimas dan kawan-kawan.

Para pendukung setia skuad Garuda Jaya menanti penggenapan dari salah satu rumus menjalani ziarah kehidupan bahwa kehebatan serta merta menyimpan segudang kelemahan.

Benar, bahwa Korsel tampil sebagai juara sebanyak 12 kali Piala Asia. Benar, bahwa pasukan asuhan pelatih Kim Sang-hoo lebih produktif mencetak gol ketimbang skuad asuhan pelatih Indra Sjafri. Korsel mampu mengoleksi sembilan gol, dan kemasukan satu gol dari dua pertandingan. Sementara, Indonesia membukukan enam gol dari dua laga, dan belum pernah kebobolan.

Raihan dari dua pertandingan itu meluncurkan sebuah tesis bahwa Korsel dengan gaya bermain cepat dan bertenaga nyata-nyata telah kebobolan satu gol ketika melawan Laos. Satu gol itu hasil dari kejelian barisan depan Laos menembus barisan pertahanan negeri Ginseng itu.

Persis, tuah satu gol dari barisan depan Laos itu yang dapat menjadi titik berangkat untuk mengalirkan serangan. Di sinilah trio Evans Dimas, Hargianto, dan Zulfiandi perlu mendapat sokongan penuh dari lini tengah yang siap mengalirkan bola dengan cepat dan langsung menusuk pertahanan Korsel.

Postur tubuh pemain Korsel yang tinggi salah satunya dapat disiasati dengan aliran bola-bola cepat dari para gelandang tim Garuda Jaya.

Buatlah para pemain Korsel "mengejar" para pemain Indonesia dengan mengalirkan operan-operan cepat. Di sinilah, perlu ada seorang dirigen yang berperan memimpin orkestra serangan Garuda Jaya. Ivan Dimas?    

Pemain-pemain sayap Indonesia berperan krusial. Indonesia punya stok dua penggawa sayap yang eksplosif, sebut saja Dinan dan Ilham. Tinggal sekarang, siapa pemain yang siap mendukung pergerakan kedua pemain sayap Indonesia itu? Salah satu alternatifnya, yakni Putu Gede.

Perlu diwaspadai 15 menit pertama, karena biasanya Korsel akan "membaca" kelemahan lawan dengan mengandalkan operan-operan bola-bola atas langsung ke jantung pertahanan lawan, meski pelatih Sang-hoo menambal kelemahan pemainnya dengan operan-operan mendatar menyusur tanah.

Untuk menjaga pergerakan dari dua pemain sayap Korsel, masing-masing Kim Shin dan Jehyeok, barisan pertahanan Indonesia perlu lebih berkosentrasi. Penampilan empat pilar pertahanan Indonesia, yakni Fatchu, Yama, Sahrul, dan Putu Gede diharapkan membuat hati sesama rekan pemain tenang.

Garuda Jaya jangan melupakan dua tesis. Pertama, gol yang dilesakkan oleh Laos hasil serangan balik yang luput dipotong lantaran pemain bertahan Korsel terlalu jauh meninggalkan pertahanan karena asyik ikut menyerang.

Kedua, perkokoh lini pertahanan karena hanya dengan pertahanan kokoh Garuda Jaya maka konsentrasi pemain Korsel dapat terkuras.

Komentar dua pelatih:

Indra Sjafri (Indonesia U-19):
"Kelemahan Korea ada di lini tengah. Gelandang kita harus bisa memanfaatkan ini. Gelandang kita harus bisa memanfaatkan ini. Utamanya adalah handle crossing mereka. Serangan balik kami siapkan saat mereka dapat set piece saja."

"Dari laporan yang saya terima, grafik mereka cenderung turun kalau dilihat dari dua laga itu. Berbeda dengan kita yang terus naik. Tapi kami tetap optimis bisa mengalahkan mereka".

Kim Sang-hoo (Korsel U-19):
"Dua laga kita sebelumnya, kami jelek di passing bawah dan kami harus benahi itu. Indonesia? Mereka adalah tim yang saya tunggu."

"Tujuan kami bisa lolos ke Piala AFC U-19 tahun depan. Kami tidak pernah mengincar hasil seri."

"Indonesia memiliki pemain cepat. Tapi, kami juga punya pemain yang tidak kalah cepat. Dalam pertandingan nanti, kami sangat mewaspadai permainan cepat Indonesia. Besok akan menjadi pertandingan besar bagi kedua tim".
 

Prakiraan susunan pemain kedua tim:

Indonesia U-19 (4-3-3):
1-Ravi Murdianto (penjaga gawang); 4-Mahdi Fahri, 2-Putu Gede Juni Antara, 16-Hansamu Yama, 5-Fatchu Rohman; 17-Paulo Sitanggang, 6-Evan Dimas, 8-Hargianto; 9-Dinan Yahdian, 10-Muchlis Hadi, 20-Ilham Udin Armaiyn.

Korsel U-19 (4-4-):2
18-Lee Taehui (penjaga gawang); 6-Lim Seunggyeom, 5-Pak Mingyu, 33-Hwang Ki Wook, 7-Kim Jeongmin; 22-Choi Jaehun, 13-Seol Taesu, 11-Hwang Hee-Chan, 29-Lee Jeongbin; 42-Kim Shin, 43-Shim Jehyeok.

Head to Head Indonesia vs Korea Selatan:
08-11-2007 Indonesia U19 0 – 3 Korea Selatan U19 (AFC)

Lima Pertandingan terakhir:
Indonesia:
10-10-2013 Indonesia U19 2 – 0 Filipina U19 (AFF)
08-10-2013 Indonesia U19 4 – 0 Laos U19 (AFF)
29-09-2013 Indonesia U19 0 – 0 Vietnam U19 (AFF)
20-09-2013 Timor Leste U19 0 – 2 Indonesia U19 (AFF)
18-09-2013 Indonesia U19 1 – 1 Malaysia U19 (AFF)

Korea Selatan:
10-10-2013 Korea Selatan U19 5 – 1 Laos U19 (AFF)
08-10-2013 Filipina U19 0 – 4 Korea Selatan U19 (AFF)
17-11-2012 Korea Selatan U19 1 – 1 Irak U19 (CC)
14-11-2012 Korea Selatan U19 3 – 1 Uzbekistan U19 (ACC)
11-11-2012 Iran U19 1 – 4 Korea Selatan U19 (ACC)

Narasi prediksi:
* Laga ini menyajikan duel antara kekuatan lini tengah masing-masing tim.
* Kedua tim sama-sama tampil perkasa dan haus gol di dua pertandingan sebelumnya. Ini artinya, lini pertahanan masing-masing tim akan dicoba terus dengan serangan demi serangan.
* Jual beli serangan dari kedua tim menjadi andalan, hanya saja Indonesia punya "pemain keduabelas" yang siap menyemangati Ivan Dimas dan kawan-kawan.
* Hasil imbang jelas tidak melegakan bagi kedua tim, karena keduanya sama-sama punya asa mencetak gol.

Prediksi hasil laga menurut editor Antaranews.com:
Indonesia U-19: 2
Korsel U-19 : 1

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013