Mereka akan diangkut dengan sembilan bus yaitu enam bus untuk jamaah yang harus berbaring, tiga bus untuk mereka yang duduk, dan sisanya menggunakan ambulans dari rumah sakit Arab Saudi,"
Makkah (ANTARA News) - Sebanyak 240 jemaah haji Indonesia yang mengalami sakit akan mengikuti program safari wukuf di Padang Arafah tanggal 9 Dulhijah 1434 Hijriah atau Senin (14/10), kata Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Dr dr Fidiansjah, Sabtu.

"Mereka akan diangkut dengan sembilan bus yaitu enam bus untuk jamaah yang harus berbaring, tiga bus untuk mereka yang duduk, dan sisanya menggunakan ambulans dari rumah sakit Arab Saudi," kata Fidiansjah.

Ia menjelaskan, jemaah pasien yang berusia di atas 60 tahun itu terdiri atas 200 jamaah yang menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan fasilitas kesehatan di sektor dan kloter. Sebagian lagi yaitu 40 orang adalah mereka yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi.

"Sebelumnya kita membuat formulir yng disebarkan ke kloter, agar mereka mengajukan siapa saja yang ingin ikut safari wukuf. Kita lalu melakukan survei dan hasilnya diputuskan 240 orang itu yang memenuhi syarat untuk ikut," katanya.

Jemaah safari wukuf akan menggunakan fasilitas ambulans milik pemerintah Saudi, karena hanya ambulans mereka yang diizinkan masuk ke lokasi wukuf. Walaupun begitu, Fidiansjah menegaskan pihaknya tetap menyiagakan 14 ambulans yang sudah memenuhi syarat ketentuan di Arab Saudi.

Ia juga mengungkapkan jamaah haji yang wafat sebelum wukuf dan jamaah calon haji yang tidak bisa keluar dari rumah sakit akan dibadalkan hajinya dengan biaya pemerintah.

Ia juga menyarankan agar jamaah haji yang lanjut usia bisa meminta jamaah lain yang masih mudah untuk membadalkan lempar jumroh.

"Kalau merasa tidak mampu maka lebih minta dibadalkan melempar jumroh, karena untuk menuju Jamarat memerlukan fisik yang prima," katanya.(*)

Pewarta: Budi Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013