Makassar (ANTARA) - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) melaksanakan serah terima kegiatan keberlanjutan konservasi habitat penyu di Kepulauan Balabalakang.

Dr Ir Shinta Werorilangi MSc, selaku Project Manager, di Makassar, Jumat, mengucapkan terima kasih atas kerja sama seluruh anggota tim peneliti dan pihak pemerintah yang telah memberikan dukungan dan fasilitas selama proses penelitian.

Ia menjelaskan penelitian yang diberi nama proyek Establishment of Salissingan Island Marine Protected Area through Local Community Engagements in Coral Reef and Seagrass Ecosystems Management for Marine Turtles Conservation, dimulai pada Februari 2021 dan berakhir pada 29 Februari 2024.

Proyek ini, kata dia, berhasil memanfaatkan grant dari Mubadala Petroleum melalui Mohamed bin Zayed Foundation Ltd (MBZ), serta mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.

Adapun tujuannya untuk merehabilitasi ekosistem sebagai habitat bagi berbagai jenis penyu di Kepulauan Balabalakang.

Baca juga: Unhas dan YAD kerja sama penelitian arkeologi dan pelestarian situs

"Penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk konservasi habitat penyu, tetapi juga melibatkan masyarakat lokal dalam upaya meningkatkan perekonomian mereka melalui program pengabdian masyarakat," ujar Werorilangi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Muhammad Idris manyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kontribusi positif proyek penelitian ini terhadap penyediaan habitat yang memenuhi syarat bagi penyu laut.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

Menurut dia, sebagai wilayah dengan potensi perikanan dan kelautan yang besar Sulawesi Barat melihat proyek ini sebagai langkah yang sangat positif menuju konservasi lingkungan yang berkelanjutan.

Baca juga: Unhas-Kedubes Polandia jajaki kerja sama kebudayaan dan pendidikan

"Kerja sama dengan Universitas Hasanuddin tidak hanya berdampak pada riset, tetapi juga menjadi bagian dari strategi adaptasi bersama masyarakat setempat. Hal ini sejalan dengan konsep pemerintahan Sulawesi Barat yang berbasis ilmu pengetahuan," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa (JJ) menjelaskan Pulau Balabalakang bukan hanya sekadar sebuah pulau, tetapi juga menjadi lambang perlindungan bagi keberlangsungan hidup hewan laut yang terancam punah, terutama penyu.

Dengan pemahaman akan pentingnya menjaga ekosistem laut yang sehat, ia menegaskan pelestarian Pulau Balabalakang perlu dioptimalkan melalui berbagai upaya.

Hal ini tidak hanya melibatkan pemerintah dan lembaga pendidikan seperti Universitas Hasanuddin, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari masyarakat lokal.

Baca juga: Unhas dan BRIN resmikan Pusat Riset Mikroba Karst

Seremoni serah terima ini menandai awal dari implementasi langkah-langkah konservasi yang lebih luas di wilayah tersebut, yang diharapkan akan memberikan dampak positif bagi ekosistem laut dan masyarakat sekitarnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024