Kedua negara menyepakati selain untuk meningkatkan hubungan antarkedua negara, kerja sama juga ditujukan untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan (Korsel) sepakat merealisasikan kerja sama pada sektor ekonomi kreatif melalui penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Sabtu.

Penandatanganan nota kesepahaman itu dilakukan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dan Menteri Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan, Yoo Jinryong, dengan disaksikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.

"Kedua negara menyepakati selain untuk meningkatkan hubungan antarkedua negara, kerja sama juga ditujukan untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor ekonomi kreatif," kata Menparekraf Mari Elka Pangestu.

Presiden Park sebelumnya menyatakan sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu prioritas pengembangan ekonomi Korsel ke depan dengan basis sinergi antara inovasi, teknologi, dan budaya.

Hal ini ditegaskan oleh Presiden Park saat APEC CEO Business Summit di Bali pada 7 Oktober 2013 dan saat Business Forum Korea-Indonesia pada 11 Oktober di Grand Hyatt.

"Indonesia juga telah memberi prioritas kepada pengembangan ekonomi kreatif," kata Mari.

Ia menambahkan, poin penting lain yang juga disepakati dalam nota kesepahaman ini adalah pengakuan dan perlindungan terhadap pengetahuan tradisional (traditional knowledge) dan ekspresi budaya tradisional (folklore).

Indonesia dan Korea Selatan menyetujui bahwa penggunaan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional khususnya untuk kepentingan industri dan penambahan nilai ekonomi akan diatur secara khusus.

Mari Pangestu menyatakan bahwa penandatanganan nota kesepahaman ini merupakan momen penting untuk memajukan ekonomi kreatif kedua negara. Kolaborasi antarkedua negara yang memiliki kelebihan masing-masing di sektor ekonomi kreatif diyakini akan berdampak positif.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013