Apalagi ini sudah provinsi tentunya pelabuhannya harus lebih besar dan strategis, maka kita pilih Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan ikan.
Aimas (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) melakukan normalisasi Pelabuhan Arar di Kabupaten Sorong sebagai sentra pendistribusian pasokan ikan ke wilayah Papua dan luar Papua dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat Daya Absalom Solossa, di Sorong, Sabtu, menjelaskan keberadaan Pelabuhan Arar baik dari sisi panjang maupun luas memang sangat strategis untuk kemudian dijadikan sebagai tempat pendaratan ikan tangkap yang nantinya siap didistribusikan.

"Eksisting pelabuhan perikanan itu sudah ada, panjang 500 meter dan sangat strategis untuk dijadikan sebagai tempat bagi kapal ikan untuk berlabuh dan sentra pendistribusian ikan," ujar Absalom Solossa.

Pelabuhan perikanan yang ada di Klademak, Kota Sorong, kata dia lagi, sudah tidak memadai dan semakin sempit, sehingga pengembangan pelabuhan perikanan itu lebih memilih area yang representatif dan strategis.

"Apalagi ini sudah provinsi tentunya pelabuhannya harus lebih besar dan strategis, maka kita pilih Pelabuhan Arar sebagai pelabuhan ikan," ujarnya.

Dia mengakui bahwa pada tahun ini pekerjaan normalisasi Pelabuhan Arar sudah akan berlangsung sesuai dengan instruksi Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad yang menginginkan tujuan dari normalisasi itu mengarah kepada peningkatan pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

Mendukung upaya itu, Pemprov PBD akan menyediakan cold storage (tempat penyimpanan ikan) dengan kapasitas besar dan pabrik es di area pelabuhan itu.

Tujuannya, kata dia, adalah untuk menyimpan ikan hasil tangkapan nelayan agar kualitas ikan itu tetap terjaga dalam waktu yang lama, kemudian menjadi alternatif untuk mendistribusikan ikan itu ke pelanggan di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk luar negeri.

"Kami punya kapal nelayan itu berkisar 300 kapal yang nantinya berlabuh di Pelabuhan Arar," katanya lagi.

Potensi perikanan di Papua Barat Daya cukup besar yang berpeluang melakukan ekspor ikan, namun fasilitas pendukungnya belum memadai, sehingga oleh Pemprov PBD melalui dinas teknis untuk berkomitmen menyediakan fasilitas pendukung pengembangan di bidang perikanan.

"Memang potensi kita besar untuk diekspor, tapi kita harus sediakan fasilitas pendukungnya dulu seperti siapkan tempat penyimpanan ikan dengan kapasitas 200 atau 300 ton, karena kendala saat ini soal tempat penyimpanan ikan," ujarnya pula.

Dia meyakini bahwa ketika fasilitas pendukung itu telah memadai, tentunya besar kemungkinan ekspor ikan akan dilakukan guna peningkatan pertumbuhan ekonomi dari sektor perikanan tangkap.
Baca juga: DKP Papua Barat fokus membenahi tiga pelabuhan pendaratan perikanan

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024