Jakarta (ANTARA News) - DNA kuno yang ditemukan dari kerangka di Jerman digunakan untuk merekonstruksi sejarah genetik Eropa modern.

Peneliti gabungan dari Australian Centre for Ancient DNA (ACAD) di University of Adelaide, University of Mainz, STate Heritage Museum Herman, dan National Geographic Society's Genographic Project menggunakan DNA mitokondria (DNA maternal) yang diekstrak dari sampel tulang dan gigi dari 364 manusia prasejarah.

"Fokus pada daerah kecil tapi penting berarti kita dapat menghasilkan catatan utuh dan langusng mengamati perubahan genetik dari 7.000-3.500 tahun, dari masa paling awal bercocok tanam hingga awal Zaman Perunggu," kata Dr. Wolfgang Haak dari ACAD, seperti yang dikutip dari ScienceDaily.

"Menariknya, sinyal genetik ini dapat dibandingkan dengan perubahan budaya dalam catatan arkeologi. Menarik untuk melihat perubahan genetik ketika ada budaya tertentu yang berkembang pesat, artinya dengan jelas interaksi meliputi jarak yang luas," kata Profesor Kurt Alt dari University of Mainz.

Interaksi itu antara lain migrasi dari Eropa Barat dan Timur maupun sebaliknya pada akhir Zaman Batu.

Menurut Direktur ACAD, Profesor Alan Cooper, rentang waktu itu memberikan banyak informasi tentang sejarah genetik Eropa Modern.



Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013