Beijing (ANTARA) - China bertekad untuk menyediakan lebih banyak produk dan layanan bagi warga lanjut usia (lansia) serta mengembangkan lebih lanjut ekonomi perak guna merespons tantangan yang dimunculkan oleh populasi menua yang terus bertambah.

Mengatasi tantangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan para lansia merupakan topik hangat yang banyak dibahas oleh para anggota parlemen nasional dan penasihat politik yang menghadiri pertemuan "Dua Sesi" tahun ini.

Li Xinhua, penasihat politik nasional dari Kota Taiyuan, Provinsi Shanxi, China utara, mengatakan bahwa aspirasi dan tuntutan warga lansia akan kualitas hidup yang lebih tinggi telah meningkat.

"Mengembangkan ekonomi perak sejalan dengan tren ini dan akan membantu memenuhi permintaan akan produk dan layanan yang multijenjang dan beragam," kata Li.

Dengan populasi berusia 60 tahun ke atas melebihi 290 juta jiwa, China berupaya mengatasi penuaan populasi sekaligus meningkatkan penghidupan lansia.

PRODUK DAN LAYANAN YANG LEBIH BAIK

Ekonomi perak menjanjikan peluang pengembangan baru karena berkaitan dengan banyak sektor dengan rantai industri yang panjang dan mode bisnis yang beragam, menurut Luo Yunfeng, Wali Kota Hefei, Provinsi Anhui, China timur, sekaligus deputi Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress/NPC), badan legislatif nasional China.

Skala ekonomi perak China diperkirakan sekitar 7 triliun yuan (1 yuan = Rp2.175) dan diestimasi akan mencapai 30 triliun yuan pada 2035. Namun, produk dan layanan perawatan lansia yang saat ini tersedia di pasar tidak cukup praktis untuk warga lansia.

Deputi NPC Hu Xiaoqing, yang juga dokter kepala dari Provinsi Jiangxi, China timur, mengatakan bahwa pasar saat ini gagal untuk secara efektif memenuhi kebutuhan konsumen lansia akan produk yang tidak hanya lebih terjangkau tetapi juga lebih aman dan lebih mudah digunakan, menyerukan upaya untuk memandu perusahaan dalam mengembangkan produk perawatan lansia yang berkualitas.

Sebuah laporan yang disampaikan oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) China kepada badan legislatif nasional mengusulkan ekspansi ekonomi perak yang kuat, yang bertujuan untuk mengembangkan lebih banyak merek, memandu sektor ini dengan standar yang lebih tinggi, serta membangun lebih banyak klaster industri.

FASILITAS YANG RAMAH USIA

Luo menyoroti tren yang muncul dari teknologi informasi generasi baru yang semakin terintegrasi dengan produk perawatan lansia.

Dia menyerukan upaya untuk meningkatkan penerapan terminal seluler yang terintegrasi, peralatan wearable, robot layanan, dan perangkat cerdas lainnya dalam skenario perawatan lansia di rumah, komunitas, dan institusi.

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan investasinya dalam transformasi dan renovasi yang ramah usia.

Aplikasi-aplikasi pembayaran seluler terkemuka di China telah meningkatkan layanan mereka guna melayani para lansia. Lebih dari 96 persen cabang bank di seluruh negara tersebut telah membuat kemajuan dalam adaptasi yang ramah usia.

Jiangxi berencana merenovasi fasilitas rumah bagi lebih dari 60.000 rumah tangga di provinsi tersebut pada 2025 untuk membuat hidup lebih nyaman bagi para lansia yang kurang beruntung secara finansial.

Penasihat politik nasional Jin Li, yang juga menjabat sebagai wakil presiden Southern University of Science and Technology (SUSTech) yang berbasis di Shenzhen, menyarankan negara tersebut untuk menggunakan lebih banyak instrumen keuangan yang berorientasi pada kebijakan dan mempertimbangkannya untuk layanan perawatan lansia berbasis komunitas dan rumah.

Pada saat yang sama, negara dapat meningkatkan dukungan keuangannya untuk industri-industri emerging, seperti perawatan cerdas bagi lansia, perawatan medis dan lansia yang terintegrasi, serta perawatan singgah bagi lansia, tambahnya. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024