Seorang peziarah Suwardi (70) di Jakarta, Minggu, mengatakan bahwa tradisi ziarah menjelang Ramadhan sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga, sehingga setiap kali hendak memasuki Ramadhan pasti berziarah.
"Kirim doa kepada istri dan orang tua," kata Suwardi.
Menurut dia, tahun ini tidak bisa bersama keluarga lainnya terutama anak-anaknya karena mereka masih sibuk bekerja sehingga dia ziarah sendiri.
Ia mengaku meskipun sendiri, namun ia tetap berziarah karena ini momentum untuk mengenang orang yang sudah meninggalkan terlebih dahulu.
Baca juga: Pedagang bunga musiman di TPU Menteng Pulo dapat berkah Ramadhan
"Tadi juga sempat menabur bunga. Meski sendirian tidak apa-apa, karena sudah cukup lama juga tidak ziarah," katanya.
Peziarah lainnya, Hindun mengatakan, dia berziarah ke makam orang tua dengan sanak saudara dari luar kota yang memang sudah lama tidak ziarah.
Menurut dia, dengan berziarah ke makam orang tua diharapkan bisa mengenang dan mengirim doa bagi para pendahulunya yang sudah berpulang.
"Ziarah ke makam orang tua karena memang sudah lama tidak ke sini," katanya.
Baca juga: TPU Semper tergenang usai Jakarta hujan deras
Sebelumnya, pedagang bunga musiman yang berada di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan, mendapatkan berkah menjelang Ramadhan 1445 Hijriah karena banyak peziarah di TPU tersebut.
"Setiap jelang Ramadhan pasti menjual bunga dan air mawar," kata pedagang bunga musiman di TPU Menteng Pulo, Faisal.
Menurut dia, peziarah banyak yang datang ke makam dua pekan menjelang Ramadhan. Karena itu dia mencoba peruntungan dengan menjajakan bunga khas bagi para peziarah.
Setiap hari besar keagamaan, dia menyempatkan untuk menjual bunga di pinggir makam tersebut.
Menurut dia, bukan hanya menjelang Ramadhan, tapi menjelang dan setelah Idul Fitri, Idul Adha dan bahkan ketika Natal pun banyak yang membeli kembang saat hendak berziarah ke makam kerabatnya.
Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta ziarah ke pendahulu jelang HUT ke-496 Jakarta
"Bukan hanya menjelang Ramadhan, tapi Natal juga ramai peziarah," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024
