Pembangunannya sudah selesai, nanti tinggal dirapikan
Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Wijaya Karya (WIKA) Group menanam 200 pohon aneka jenis dan menebarkan 10.000 benih ikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Waduk Cipayung, Jakarta Timur, Jumat, sebagai upaya penanganan perubahan iklim dan pengendalian kualitas udara.

"Lahan punya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta. Di lahan ini, ada TPU, waduk, dan taman. Semuanya bisa digunakan oleh masyarakat sekitar. Pembangunannya sudah selesai, nanti tinggal dirapikan saja sedikit-sedikit. Waduknya dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta," kata Heru dalam siaran pers di Jakarta, Jumat. 

Heru menjelaskan, pihaknya mengapresiasi WIKA Group yang telah memfasilitasi kegiatan tersebut, bersinergi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, serta Pemkot Administrasi Jakarta Timur.

TPU Waduk Cipayung memiliki luas sekitar 2,7 hektare. Di lokasi tersebut, terdapat waduk seluas 4.738 meter persegi dan Panti Dinas Sosial seluas 645 meter persegi. Kemudian, selebihnya akan digunakan sebagai TPU dan taman.

Penanaman pohon dan pembangunan waduk ini, kata Heru, menjadi pengendali banjir di tiga RW yang berada di sekitar Kecamatan Cipayung.

Baca juga: Pemprov DKI tanam pohon secara masif untuk tingkatkan kualitas udara

Sehingga, tambahnya, diharapkan saat musim hujan datang, banjir dapat dikendalikan di Kecamatan Cipayung.

Heru pun mengajak seluruh pihak terus melakukan penghijauan secara masif karena keberadaan pohon, selain untuk menjaga kualitas udara, juga dapat mencegah banjir.

Heru tak merinci berapa anggaran untuk membangun TPU Waduk Cipayung itu, termasuk sumbernya.

Sebelumnya, DKI Jakarta pada Kamis (16/11) tidak menduduki sepuluh besar sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia, meskipun kualitas udara kota metropolitan ini masih masuk kategori tidak sehat.

Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 07.30 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-12 dengan angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 44 mikrogram per meter kubik.

Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.

Baca juga: DKI kolaborasi BUMD tanam 1.400 pohon untuk hijaukan ibu Kota

Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Delhi (India) yang berada di angka 340, urutan kedua Lahore (Pakistan) di angka 335 dan urutan ketiga Mumbai (India) di angka 187.

Urutan keempat Karachi (Pakistan) di angka 183 dan urutan kelima Shanghai (China) di angka 169. Lalu urutan keenam Baghdad (Irak) di angka 165, urutan ketujuh Dhaka (Bangladesh) di angka 160 dan urutan kedelapan Ho Chi Minh (Vietnam) di angka 157.

Selanjutnya urutan kesembilan Kolkata (India) di angka 153 dan urutan kesepuluh Riyadh (Arab Saudi) di angka 124 serta urutan ke sebelas Kota Shenyang (China) di angka 122.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023