Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mendistribusikan mesin pompa air untuk irigasi pertanian di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dalam rangka mendongkrak produktivitas pertanian.

Direktur Jenderal PSP Kementan Ali Jamil berharap dengan bantuan pompa irigasi membuat para petani dapat semakin optimal melakukan percepatan tanam, yang dapat membantu peningkatan produktivitas dan secara langsung akan berdampak pada peningkatan pendapatan mereka.

"Dengan irigasi yang baik dan pengelolaan lahan yang maksimal, saya yakin kesejahteraan masyarakat juga akan mengalami peningkatan," kata Ali Jamil dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Dia menyebut ada empat unit mesin pompa yang diberikan untuk Kabupaten Indramayu, di antaranya tiga unit didistribusikan oleh Dinas Pertanian setempat, sementara satu unit diberikan langsung oleh Ali Jamil kepada kelompok tani di Desa Kapringan, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat.

Ali juga langsung menyaksikan kerja mesin pompa tersebut untuk memastikan alat itu berfungsi dengan baik dan dapat bermanfaat bagi masyarakat desa Kapringan, Indramayu.

Mesin pompa yang diberikan dengan ukuran 4 inci itu dalam satu titik diperkirakan dapat mengairi 10 hektare lahan sawah. Pompa yang memiliki sistem mobile dapat dipindah-pindah dan mengairi 30 hektar sawah milik kelompok tani.

"Jadi luas sawah kelompok tani 30 hektare, satu unit pompa 4 inci ini dapat mengairi maksimal 10 hektare. Karena sistem pompa yang mudah dibawa ke mana pun maka dapat mengairi seluruh sawah milik kelompok tani," kata Ali.

Dengan lancarnya air di lahan kelompok tani tersebut, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanaman padi. Hal itu merupakan tujuan utama Kementan untuk meningkatkan produksi pertanian.

"Kegiatan pompanisasi ini menjadi andalan untuk meningkatkan indeks pertanaman," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan penandatanganan nota kesepahaman terkait penambahan areal tanam padi melalui kegiatan pompanisasi antara pelaksana kegiatan di provinsi/kabupaten dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Nota kesepahaman tersebut dilakukan untuk kerja sama pengawalan penambahan areal tanam melalui kegiatan pompanisasi di tingkat provinsi dan kabupaten, sehingga dapat dicapai percepatan pelaksanaan kegiatan di masing-masing daerah.

Amran menyatakan bahwa program pompanisasi untuk satu juta hektare di 500 ribu hektare lahan wilayah Pulau Jawa, dan 500 ribu hektare lahan di luar Pulau Jawa.

“Kami siapkan pompa, dan kami harapkan segera memulai percepatan tanam” ujar Amran.
 

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024