Untuk mendirikan fakultas kedokteran itu salah satu syaratnya adalah harus ada Rumah Sakit Pendidikan Utama, dalam hal ini kami bekerja sama dengan RSUD dr. Murjani Sampit
Sampit (ANTARA) -
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Kalimantan Tengah (Kalteng), menjalin kerja sama dengan RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, sebagai salah satu persiapan membuka Fakultas Kedokteran dengan memperjuangkan rumah sakit tersebut menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama.

“Untuk mendirikan fakultas kedokteran itu salah satu syaratnya adalah harus ada Rumah Sakit Pendidikan Utama, dalam hal ini kami bekerja sama dengan RSUD dr. Murjani Sampit,” kata Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf di Sampit, Selasa.
 
Rumah Sakit Pendidikan adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi sebagai tempat pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan secara terpadu dalam bidang pendidikan kedokteran dan atau kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi.
 
Yusuf menjelaskan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran, pihak universitas harus bekerja sama dengan rumah sakit yang ditetapkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama. Adapun syarat untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama adalah RS tipe A atau minimal B.

Baca juga: UMPR resmikan Kampus 3 sebagai pusat pengembangan studi pendidikan
 
Di Kota Palangka Raya ada RS tipe B,yakni RSUD dr Doris Sylvanus. Namun RS tersebut sudah lebih dulu bekerja sama dengan fakultas kedokteran dari universitas lain sehingga pilihan alternatif terdekat UMPR adalah RSUD dr Murjani Sampit.
 
“Pilihan terdekat adalah Sampit, langkah awalnya adalah dengan menjadikan RSUD dr Murjani Sampit ini sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama,” ujarnya.
 
Keberadaan Rumah Sakit Pendidikan Utama juga untuk mendukung proses pendidikan kedokteran yang umumnya memerlukan waktu enam tahun atau 12 semester.
 
Rumah Sakit Pendidikan Utama tentunya dilengkapi dengan mentor yang merupakan para dokter spesialis atau klinik untuk mendampingi dan memberikan pendidikan bagi para sarjana kedokteran tersebut.
 
“Para sarjana kedokteran itu perlu menjalani program studi profesi dokter di rumah sakit, karena mereka harus berhadapan langsung dengan masyarakat atau pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan,” jelasnya.

Baca juga: UMPR-BEI Kalteng melaksanakan sekolah pasar modal bagi mahasiswa
 
Pembukaan Fakultas Kedokteran ini sudah lama direncanakan sejak 2017 saat UMPR mencanangkan pembukaan Fakultas Kedokteran untuk mengatasi masalah kurangnya dokter di Kalteng, yang berdasarkan data Kemenkes, membutuhkan waktu hingga 50 tahun untuk memenuhi kebutuhan dokter di Kalteng.
 
Sementara itu Wakil Direktur RSUD dr Murjani Sampit Akhya Ridzkie menyampaikan pihaknya berkomitmen untuk memenuhi setiap persyaratan untuk menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama, terutama dari segi sarana prasarana. 
 
“Untuk sarana prasarana masih belum lengkap dan secara bertahap akan dimasukkan dalam renstra dan rencana bisnis anggaran, atau nanti akan dibantu oleh pihak UMPR. Yang jelas kami akan terus berupaya untuk memenuhi standar tersebut,” ujarnya.
 
Namun dari segi sumber daya manusia di RSUD dr. Murjani Sampit sudah siap, kata dia, antara lain dokter spesialis sebagai dosen pendidik klinis sudah siap. Sedangkan dosen pendidik dan pelatihan akan dipenuhi secara bertahap dengan bantuan dari UMPR.

Baca juga: Penggabungan Kampus STIP ke UMPR rampung menjadi 25 prodi
 
 

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat/Devita Maulina
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024