Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), Jayani mengatakan sebanyak 500 guru di kota tersebut mengikuti program sekolah vokasi pendampingan anak berkebutuhan khusus.

"Para peserta merupakan guru dari seluruh sekolah di Kota Palangka Raya, mulai tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP di bawah pengawasan Disdik," kata Jayani di Palangka Raya, Selasa.

Dia mengatakan, para guru peserta sekolah vokasi ini akan mengikuti pembelajaran selama empat bulan. Kegiatan ini dilaksanakan Disdik Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR).

"Dalam hal ini kami berperan sebagai fasilitator, sedangkan penanggung jawab dan pelaksana sekolah vokasi adalah Universitas Muhammadiyah Palangka Raya," katanya.

Baca juga: UI-Fakulti Pergigian Malaysia berikan layanan anak berkebutuhan khusus

Jayani mengatakan, program sekolah vokasi ini dilaksanakan untuk mendukung program pemerintah dalam penerapan sekolah inklusi di semua jenjang sekolah.

"Pada program ini, setiap sekolah harus menerima anak berkebutuhan khusus sebagai siswa di sekolah itu. Oleh karena itu, program ini kami laksanakan untuk meningkatkan kemampuan SDM di seluruh sekolah," katanya.

Program sekolah vokasi pendampingan anak berkebutuhan khusus ini dimulai dengan pelaksanaan kuliah perdana di Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR).

Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf menjelaskan, program sekolah vokasi tersebut akan dilaksanakan selama empat bulan secara daring dan luring. Dilaksanakan tanpa mengganggu aktivitas para guru di sekolah masing-masing.

Baca juga: KGSB dorong guru terapkan ajaran inklusif anak berkebutuhan khusus

"Pada program sekolah vokasi ini, para pemateri terdiri atas akademisi, praktisi, dan para ahli sehingga nantinya keilmuan para guru peserta akan semakin lengkap, baik secara teoritis maupun praktik," katanya.

Menurut dia, nanti saat lulus atau menyelesaikan sekolah vokasi, para peserta juga akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti telah mendapatkan tambahan keilmuan tentang pendampingan anak berkebutuhan khusus.

Pada program ini, pihak UMPR juga memberikan prioritas dan layanan kepada para guru peserta.

"Saat ini kami juga telah membuka Program Studi S2 Pendidikan Dasar dan Magister Administrasi Publik. Bagi para guru yang ingin melanjutkan ke S2, sekolah vokasi ini akan kita transfer menjadi mata kuliah satu semester," katanya.

Baca juga: Bupati Kediri: Perhatikan pendidikan anak berkebutuhan khusus

Artinya, lanjut dia, para guru tinggal menambah kuliah selama tiga semester untuk menyelesaikan jenjang pendidikan magister.

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023