Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama bekerja sama dengan Majelis Hukama Muslimin (MHM) dalam program Syiar Ramadhan dan Persaudaraan Manusia dengan mendatangkan dai dan qari dari Al Azhar Asy-Syarif, Mesir.

"Kalau bicara hubungan Al Azhar dan Indonesia, ini sudah tidak asing lagi, terjalin sejak lama. Kalau Al Azhar, kami melihat selama ini juga menjaga pemahaman wasathiyatul Islam dan moderasi beragama," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Kemenag rilis buku Kultum dan khutbah yang dapat diunduh secara bebas

Ada enam penceramah dan ahli Al Quran dan Hadist yang didatangkan dari negeri piramida, yaitu Syeikh Dr. Shalahuddin el-Syami, Syeikh Mahmud Abdul Malik Ahmad Hasan, Syeikh Sya`ban Abdul Fattah Uweis Muhammad.
 
Lalu, Syeikh Ahmad Muhammad Hasan, Syeikh Muhammad Sayyid Sulaiman Abdul Qadir, dan Syeikh Syarif Abdul Waris Mahmud Ali.
 
Selama Ramadhan 1445 H, mereka akan bertugas di Provinsi Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.
 
Sebelum keberangkatan menuju provinsi masing-masing, enam dai dan qari dari Al-Azhar ini diterima oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta.
 
Yaqut mengatakan gairah keagamaan umat Islam Indonesia sangat tinggi. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat awam yang haus akan pengetahuan keagamaan.
 
Ia berharap Syiar Ramadhan ini berjalan lancar dan mampu membuat umat Muslim Indonesia makin mendalami ilmu agama dan memiliki pemahaman keagamaan yang semakin terbuka.
 
"Ini program penting. Semoga bisa dilanjutkan tahun mendatang," kata Yaqut.

Baca juga: Kemenag gelar PeaceSantren suarakan pesan damai lewat musik
 
Mewakili delegasi, Syekh Shalahuddin el-Syami menyampaikan salam hormat dari Grand Syekh Al Azhar yang juga Ketua MHM, Imam Akbar Ahmed Al Tayeb, kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Menurut Syekh Shalah, program Syiar Ramadhan 1445 H dan Persaudaraan Manusia menegaskan serta mengukuhkan hubungan ilmiah antara Indonesia dan Al Azhar yang sudah lama terjalin.
 
Ada karya ulama Indonesia yang dicetak dan diajarkan di Mesir, demikian juga ada karya ulama Mesir yang diajarkan di Indonesia.
 
"Hubungan ini sudah mengakar. Program ini menjadi langkah bagus untuk terus membangun hubungan ilmiah antara Indonesia dan Al-Azhar, Mesir," katanya.
 
Direktur MHM cabang Indonesia Muchlis M. Hanafi mengatakan Syiar Ramadan 1445 H dan Persaudaraan Manusia’ diselenggarakan dalam bentuk fasilitasi penempatan tiga penceramah dan tiga qari dari Al Azhar Asy-Syarif Kairo pada sejumlah masjid dan lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia selama bulan puasa.
 
Selama di Indonesia, para Qari akan melakukan sejumlah kegiatan, antara lain menjadi Imam Shalat Fardu dan Shalat Tarawih, membaca Al Quran, baik dalam giat rutin sebelum atau setelah Shalat.
 
"Mereka juga ahli qiraat. Sehingga akan mengisi Daurah ke Al Quran-annya. Misalnya, Talaqqi Kajian Qiraat Sab`ah, Daurah Tajwid, serta pemberian ijazah dan sanad bacaan Al Quran," kata dia.

Baca juga: MUI: TV masih tayangkan adegan kekerasan dan vulgar selama Ramadhan

Baca juga: Kemenag salurkan 34 ribu Mushaf Al Quran dan Yasin ke-34 provinsi

Baca juga: Kemenag: Hilal awal Ramadhan masih rendah sehingga sulit dirukyat


 

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024